Nusantaratv.com-Di saat dunia sedang berjibaku mengatasi lonjakan kasus akibat penyebaran varian baru covid-19 Omicron. Muncul lagi varian baru yang disebut-sebut lebih berbahaya dibanding Omicron.
Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian BA.2, sub linear varian Omicron punya karakter yang tidak terlalu berbeda dengan Omicron original (BA.1).
“BA.2 yang muncul dari varian coronavirus Omicron tampaknya tidak lebih parah daripada bentuk BA.1 (Omicron) asli,” ujar seorang pejabat WHO.
Pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove mengatakan, sejauh ini pihaknya tidak menemukan adanya perubahan level keparahan pada varian virus yang dijuluki sebagai siluman Omicron tersebut.
Baca juga: Waspada! Peneliti Ungkap Covid-19 Varian Misterius Kemungkinan Berasal dari Tikus
“Tidak ada indikasi bahwa ada perubahan tingkat keparahan. Sekali lagi, Omicron secara keseluruhan yang kami tahu lebih mudah menular, memiliki lebih banyak keuntungan pada aspek pertumbuhan dan menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada varian Delta. Tapi tetap sebagai virus yang sangat berbahaya,” kata Maria, mengutip inewsid.
Di sisi lain, pada 1 Februari 2022 lalu WHO telah memperingatkan negara-negara yang hendak mencabut aturan pembatasan covid-19. Pasalnya, penyebaran Omicron masih sangat liar dan tak terkendali. Kondisi ini dapat mengakibatnya membludaknya jumlah orang yang tertular dan membuat rumah sakit kewalahan.
Menurut WHO di banyak negara Omicron belum mencapai puncaknya.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, pencabutan atau pelonggaran saat ini dinilai masih terlalu awal.
“Terlalu dini bagi negara mana pun untuk menyerah atau menyatakan kemenangan (melawan pandemi). Virus ini berbahaya dan terus berkembang di depan mata kita. WHO saat ini sudah melacak empat sub-garis keturunan dari virus ini. Varian Omicron dan termasuk BA.2,” tutur Tedros.