Analisis Apkasindo Terkait Harga TBS Petani yang Masih Rendah

Nusantaratv.com - 07 Juli 2022

Harga TBS anjlok lantaran juga disebabkan oleh pajak CPO yang sangat tinggi yakni sebesar 50 persen/net
Harga TBS anjlok lantaran juga disebabkan oleh pajak CPO yang sangat tinggi yakni sebesar 50 persen/net

Penulis: Alamsyah

Nusantaratv.com - Hingga kini Harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit masih terus anjlok. Hal itu membuat para petani dan pengusaha kelapa sawit kesulitan menjual sawit mereka. Terkait hal itu, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Jambi meminta agar keran ekspor sawit dibuka.

Menurut Apkasindo, besaran pajak ekspor CPO 45 sampai dengan 55 persen diakui sebagai hal yang sangat mencekik leher, petani dan pengusaha. 

Faktor yang paling berpengaruh anjloknya harga TBS di Indonesia menurut Apkasindo yakni, hasil TBS dibagi dua dengan pungutan pajak yang mencapai 50 persen dari harga CPO.

CPO Indonesia menjadi tidak karuan Karena pernah adanya larangan Ekspor oleh pemerintah dan membuat kontrak CPO menjadi berantakan. 

Adanya pungutan pajak lain seperti PPN/PPh sebesar 11-12,5 persen yang dibebankan ke PKS, menurut Apkasindo akan membuat PKS membeli buah petani sangat murah dan banyak potongan.

Sedangkan total pajak ditambah dengan pungutan lain dari CPO yang mencapai 65-80 persen, Apkasindo menandaskan bahwa hal itu membuat harga CPO Indonesia, bersihnya hanya Rp5.000 sampai Rp6.000 per kilogram. 

Apkasindo menambahkan, harga TBS anjlok lantaran juga disebabkan oleh pajak CPO yang sangat tinggi yakni sebesar 50 persen. Itu belum termasuk potongan lain diluar modal para petani.

Jika dibandingkan, pajak CPO baik di Thailand dan Malaysia hanya berkisar 2-7 persen dari harga CPO, Dibawah 10 persen.

Sedangkan saat ini harga TBS di Malaysia dan Thailand berkisar Rp3.600 - Rp5.300 per kilogram.

Ini tentunya berbanding terbalik dengan harga CPO di Indonesia yang saat ini hanya Rp300 - Rp1.500 per kilogram. 

Karena itu Apkasindo menekankan perlunya diubah aturan pajak yang sangat mengecewakan para petani juga pengusaha.

'Kalau ini berlangsung selama setahun, dipastikan 17 juta keluarga yang bergantung pada sektor sawit akan menjadi korban dan angka kemiskinan naik di 20-25 persen." Analisis Apkasindo Provinsi Jambi.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close