Anak SMP Kesurupan Massal saat Kemah di Kulon Progo

Nusantaratv.com - 20 Juni 2023

Ilustrasi. (Net)
Ilustrasi. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Sejumlah siswa SMP mengalami kesurupan kala berkemah di Bumi Perkemahan Secang, Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Minggu (18/6/2023) malam. Akibatnya, kegiatan kemah yang digelar SMP Muhammadiyah 1 Wates itu, rihentikan sebelum waktu yang ditentukan. Armada ambulans pun dihadirkan guna membantu. 

"Dari PMI yang budal (berangkat) ada tiga armada. Lainnya dari ambulans Lazismu," ujar personel PMI Kulon Progo, Diky Setiawan, Senin (19/6/2023).

Peristiwa terjadi kala siswa SMP Muhammadiyah 1 Wates sedang mengikuti kegiatan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) Hizbul Wathan di Bumi Perkemahan Secang, Minggu (18/6/2023) malam. Kesurupan terjadi sesaat usai siswa melangsungkan kegiatan ngaji bareng jelang acara api unggun.

"Iya benar dari siswa SMP Muhammadiyah 1. Kebetulan kan malam terakhir mau acara api unggun. Nah setelah isya habis ngaji tadarus bersama terus banyak yang kesurupan," kata personel Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kulon Progo, Sunar Wibowo.

Dia mengatakan akibat peristiwa ini kegiatan Persami langsung dihentikan. Beberapa siswa telah dijemput orang tua masing-masing. Sisanya bersama pembina Hizbul Wathan masih berjaga di lokasi untuk mengemas barang-barang.

Kepala SMP Muhammadiyah 1 Wates, Agus Wiratno menjelaskan, berdasarkan hasil pendataan total ada enam siswa yang kesurupan.

"Sekitar 6 siswa putri dan siswa putra," kata Agus. 

Dia memaparkan keenam siswa mengalami kesurupan ketika sedang mempersiapkan acara api unggun dalam rangkaian kegiatan Persami pada Minggu (18/6/2023). Peristiwa terjadi sejak magrib hingga malam hari.

"Yang enam orang itu sampai ada yang teriak-teriak," jelas dia.

"Untuk penanganannya dibantu masyarakat sekitar. Kemudian dari MDMC, dari ambulans Muhammadiyah itu juga banyak membantu. Jadi begitu. Begitu ada kabar (siswa kesurupan) langsung kumpul semua ke sini. Tapi ya di sini nggak ngapa-ngapain karena memang tidak diperlukan sebanyak itu (armada ambulans)," imbuhnya.

Agus mengatakan, sebagian siswa yang kesurupan ditangani langsung di lokasi. Beberapa lagi dibawa ke masjid terdekat. Hal ini ditempuh karena saat kejadian lokasi dipadati oleh masyarakat baik itu yang hendak membantu atau hanya sekadar menonton, sehingga membuat situasi tidak kondusif.

"Kebanyakan diusahakan di sini, kita bekerja sama dengan warga lokal. Ada juga yang dibawa ke masjid supaya lebih aman. Karena kalau di sini kan masyarakatnya tumplek, sehingga malah kondisi nggak mendukung karena banyak yang datang sehingga dalam bahasa Jawa itu nguyuk-nguyuk. Malah jadi lebih nggak kondusif," jelasnya.

Tak lama kemudian, kata Agus, situasi akhirnya bisa dikendalikan. Siswa yang tadinya kesurupan mulai sadar dan kegiatan Persami langsung diakhiri malam itu juga.

"Alhamdulillah situasi akhirnya bisa kondusif," ucap Agus.

Agus menyebut sejumlah faktor yang menyebabkan siswanya mengalami kesurupan. Di antaranya karena kelelahan dan kelaparan.

"Yang jelas karena kondisi siswa yang sudah letih. Kemudian makannya kurang teratur sehingga ada kecenderungan lapar kemudian ngantuk juga sehingga pikiran menjadi blank, kosong jadi terjadilah yang semalam itu," ujarnya.

Sebelumnya sebanyak 130 peserta yang terdiri dari 80 siswa kelas VII dan 50 siswa kelas VIII itu menjalani serangkaian kegiatan perkemahan yang padat sejak Sabtu (17/6/2023).

Di samping itu, pihaknya menduga penyebab kesurupan karena ada beberapa siswa yang sebelumnya ikut pentas jatilan. Hal ini diperkuat dengan salah satu siswa penari jatilan yang ikut kesurupan.

"Selain itu, ada juga yang berdampak karena ada yang baru saja mengikuti kegiatan pentas jatilan. Sehingga dari lokasi pentas menuju ke kemah itu kemungkinan masih membawa 'sisa-sisa'. Sehingga salah satunya ada yang kena juga," papar dia.

Dia mengatakan upaya mengantisipasi hal semacam ini sebenarnya sudah dilakukan pihaknya. Di mana tim pembina telah mewanti-wanti para siswa agar tetap fokus dan menguatkan doa selama menjalani kegiatan.

"Sebenarnya sudah kami wanti-wanti ke siswa untuk fokus, doa terus dan jangan lupa salatnya. Tapi ini memang di luar kuasa kami," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close