Aksi Nyata Pemerintah Atasi Kenaikan Target Penurunan Emisi

Nusantaratv.com - 12 November 2022

Menteri ESDM Arifin Tasrif saat memberikan closing remarks pada B20 Side Event AmCham Indonesia dengan tema 'Sustainable Investment: Best Practices for Our Future' di Museum Pasifika Nusa Dua, Bali, Jumat (11/11/2022). (Istimewa/Humas Kementerian ESDM)
Menteri ESDM Arifin Tasrif saat memberikan closing remarks pada B20 Side Event AmCham Indonesia dengan tema 'Sustainable Investment: Best Practices for Our Future' di Museum Pasifika Nusa Dua, Bali, Jumat (11/11/2022). (Istimewa/Humas Kementerian ESDM)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan pemerintah terus berkomitmen dalam menjaga kenaikan suhu rata-rata global tetap di bawah 1,5 derajat Celcius sesuai dengan kesepakatan pada Paris Agreement di 2015.

"Jika Indonesia hanya melakukan business as usual dan tidak melakukan perubahan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, kita akan memproduksi 1,5 giga ton CO2 pada 2060," ujar Arifin saat memberikan closing remarks pada B20 Side Event AmCham Indonesia dengan tema 'Sustainable Investment: Best Practices for Our Future' di Museum Pasifika Nusa Dua, Bali, dikutip Sabtu (12/11/2022). 

Lebih lanjut, Arifin menyatakan komitmen Indonesia mengurangi emisi untuk menjaga kenaikan suhu global adalah dengan menaikkan Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC) dari target pengurangan emisi karbon menjadi 32 persen pada 2030.

"Target pengurangan emisi karbon sebelumnya 29 persen atau setara dengan 835 juta ton CO2, dan ditingkatkan menjadi 32 persen atau setara dengan 912 juta ton CO2," imbuhnya.

Selain dengan meningkatkan target E-NDC, Arifin memaparkan jika Indonesia juga berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

Sementara langkah-langkah konkrit yang akan dilakukan pemerintah untuk mengurangi emisi, jelas Arifin, yakni dengan melakukan konversi bahan bakar minyak ke Liquefied Natural Gas (LNG), memanfaatkan kompor listrik, menggunakan biofuel untuk menggantikan bahan bakar minyak, dan mengakselerasi instalasi rooftop solar panel.

"Salah satu yang terpenting ialah dengan mengurangi pembangkit berbahan bakar batubara (PLTU) dan membangun pembangkit-pembangkit menggunakan energi baru dan terbarukan," tambahnya.

Konversi kendaraan bermotor menjadi listrik juga menjadi program pemerintah. Arifin menjelaskan, dengan melakukan konversi ke motor listrik akan memberikan manfaat kepada pelaku usaha kecil dan menengah, karena pemerintah mengedukasi kepada industri kecil dan menengah untuk memiliki skill dalam mengkonversi motor konvensional ke motor listrik. 

"Ini juga akan menggerakkan roda perekonomian dan memberikan multiplier effect," tukas Arifin.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close