Nusantaratv.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar dua agenda besar yaitu Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama 2023 di Pondok Pesantren Al Hamid Cilangkap, Jakarta, 18-20 September 2023.
Munas dan Konbes dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (18/9/2023).
Hadir Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Rais Aam Miftachul Akhyar, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf dan jajaran pengurus.
Turut hadir Ketua DPR RI Puan Maharani, Para Duta Besar Negara Sahabat, Ibu Negara Presiden ke-4 Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dan Direktur Utama Nusantara TV Randy Monthonaro Tampubolon serta para tamu undangan lainnya.
Pembukaan Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2023 ditandai dengan penabuhan Rebana Biang secara serempak oleh Presiden Jokowi dan Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Rais Aam Miftachul Akhyar, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf dan tamu undangan penting lainnya.
Sebelumnya, dalam sambutannya Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyampaikan PBNU telah menetapkan komitmen yang kuat untuk mencapai akselerasi transformasi teknologi digital pada tahun 2024. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya PBNU untuk memodernisasi organisasi dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat luas.
Gus Yahya menegaskan NU harus bergerak cepat dalam menghadapi perubahan teknologi dan mengintegrasikan digitalisasi dalam berbagai aspek kehidupan organisasi.
Sejalan dengan komitmen tersebut, sambung Gus Yahya, program transformasi digital sebagai ikon dari agenda 'Memenangi Masa Depan' yang menjadi tema dan bahasan utama dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama 2023.
"Kami jadikan ikon bagi agenda 'Memenangi Masa Depan' ini adalah pertama agenda transformasi digital dan teknologi bagi Nahdlatul Ulama," ungkap Gus Yahya dalam sambutannya.
Gus Yahya lebih lanjut mengatakan transformasi digital yang ditargetkan oleh PBNU akan mencakup berbagai bidang, termasuk pendidikan, administrasi, komunikasi, dan layanan kepada masyarakat.
"Kami menargetkan di tahun 2024, semua urusan yang menyangkut Nahdlatul ulama mulai komunikasi, surat menyurat, informasi, sampai dengan transaksi dilakukan dengan melakukan teknologi digital," paparnya.
Dengan transformasi digital, kata Gus Yahya, PBNU berharap dapat mencapai efisiensi yang lebih tinggi dalam pengelolaan administrasi dan pelayanan.
"Mudah-mudahan, saya sampaikan kepada teman-teman, saya berharap tahun 2024 nanti saya tidak lagi melihat kertas karena semuanya dilakukan secara digital. Insyaallah," harapnya.
Selain transformasi digital, Gus Yahya juga membeberkan agenda besar menuju visi memenangi masa depan. Adapun upaya tersebut meliputi pemberian beasiswa bagi kader-kader Nahdlatul Ulama, sistem pengkaderan yang lebih terintegrasi, dan konsolidasi seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan Nahdlatul Ulama dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
"Untuk agenda memenangi masa depan kami berpikir perlunya mencegat masa depan itu tanpa menunggu-nunggu lagi. Maka banyak hal kami persiapkan dan sudah mulai kami laksanakan untuk keperluan itu," ucap dia.
"Termasuk di antaranya adalah peningkatan beasiswa bagi anak-anak kami untuk bisa mendapatkan pendidikan lebih baik. Kami juga telah mulai melaksanakan program pengkaderan dalam sistem kaderisasi nasional NU. Kami melakukan konsolidasi lembaga pendidikan yang ada di lingkungan NU mulai dari dasar hingga perguruan tinggi," pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut, Gus Yahya juga menyampaikan terimakasih kepada Presiden Joko Widodo yang selalu mendukung dan membantu program-program NU.