Ada Warga Jakarta Tinggal di Rusun, Tapi Punya Mobil Hingga Kapal

Nusantaratv.com - Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Perumahan dan pemukiman dan Komisi D DPRD DKI melaksanakan rapat kerja perihal rusunawa. Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum menyebut ada warga yang tinggal di rusunawa tapi memiliki mobil hingga kapal.

Rapat dipimpin Ketua Komisi D, Ida Mahmudah, di Ruang Rapat Komisi D DPRD DKI, Jakarta Pusat pada Selasa (11/7/2023). Dalam rapat itu, Retno mulanya memaparkan perencanaan rusunawa di Jakarta.

Retno menjelaskan, warga yang terprogram dalam rusunawa memiliki beberapa kendala, seperti ber-KTP luar DKI dan tidak memiliki NPWP. Bahkan, Retno menyebut ada warga tersebut juga memiliki truk hingga kapal.

"Warga terprogram kendalanya mereka banyak yang ber-KTP di luar DKI Jakarta kemudian juga tidak memiliki NPWP. Kemudian biasanya sering kali punya mobil. Ini yang jadi kendala buat kami juga, terkadang bahkan ada warga juga yang punya kapal bahkan truk," ujar Retno.

"Kemudian penghasilannya juga melebihi UMP, kemudian mereka juga terkadang warga terprogram itu pengontrak di lokasi yang terkena program penertiban. Kemudian kendalanya adalah konsep penghunian rusun ini masih turun-temurun dan untuk selamanya," imbuhnya.

Merespons hal itu, Anggota Komisi D Fraksi PAN, Husein menyoroti adanya warga di rusunawa punya mobil dan motor. Dia mencecar kenapa warga mampu bisa tinggal di rusunawa yang diperuntukan warga Jakarta kurang mampu.

"Pertama saya rasa harus kerja keras nih. Kok orang yang punya motor dan mobil bisa tinggal di rusun. Klasifikasinya gimana sih? Jangan hanya terima laporan saja. Tapi orang yang punya mobil bisa, punya motor dua, bisa masuk loh, lucu aja," ujar Husein.

Dia pun membeberkan salah datu rusun di kawasan Jakarta Barat banyak yang tidak berpenghuni. Husein kembali mempertanyakan mengapa warga yang membutuhkan sulit untuk mendapatkan rusun itu.

"Rusun Rawa Buaya itu banyak yang kosong, daftar susah, administrasi lengkap tapi susah masuknya, ada apa sih sebenarnya?" tanyanya.

"Saya punya data lengkap lho Bu Retno, kalau perlu turun sama saya ke ruangan saya. Ini artinya eksekutif tidak kerja keras ini. Pilih kasih," sambungnya.

Retno pun memberikan tanggapan perihal pernyataan tersebut. Dia mengatakan pihaknya masih kesulitan menangani warga terprogram dan akan mengevaluasi permasalahan ini.

"Soal ada kepemilikan motor, mobil, ini akan saya sampaikan diawal bahwa kami agak kesulitan ketika warga tersebut adalah warga terprogram yang memang pada saat penertiban mereka masuk ke rusun, mereka sudah bawa mobilnya. Itulah yang menjadi kendala kami. Tapi memang kami menyampaikan tidak boleh ada kepemilikan mobil. Itu kendala dan PR kami untuk menertibkan itu," tandasnya.