MPR
Nusantaratv.com - Penghitungan real count hasil Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) masih terus dilakukan. Jumlah suara capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sempat mengalami penurunan drastis. Penurunan ini baik jika dibandingkan hasil real count beberapa waktu sebelumnya, maupun mayoritas hasil final quick count atau hitung cepat beberapa lembaga survei.
Dilihat dari situs resmi pemilu2024.kpu.go.id, per Kamis (15/2/2024) pukul 18.30, suara Prabowo-Gibran sempat menjadi 51,56 persen. Prabowo-Gibran sementara meraih suara sebanyak 21.048.996.
Sementara pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN), mengalami kenaikan yang juga signifikan. Capres-cawapres AMIN memperoleh suara 32,02 persen atau meraih 13.070.053 suara.
Adapun pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, meraih 16,42 persen atau 6.704.531 suara. Seluruh suara ini berasal dari 364.230 tempat pemungutan suara. Jumlah total TPS sendiri 823.236, artinya suara masuk baru 44,24 persen dari keseluruhan angka TPS.
Kondisi yang 'tak lazim' ini cukup lama terjadi, yakni setidaknya hingga penghitungan pukul 19.00. Tak jauh berbeda, di waktu tersebut Prabowo-Gibran meraih suara 51,63 persen, Anies-Muhaimin 31,97 persen, Ganjar-Mahfud 16,4 persen.
Namun, perolehan suara kembali 'normal' pada pukul 19.30, dimana Prabowo-Gibran meraih 56,51 persen atau 21.708.715 suara. Lalu, Anies-Muhaimin 25,59 persen atau 9.832.013 suara, dan Ganjar-Mahfud 17,89 persen atau 6.874. 062 suara.
Diketahui, hasil final quick count mayoritas lembaga survei menunjukkan Prabowo-Gibran unggul. Capres-cawapres tersebut meraih suara berkisar 57-59 persen. Sedangkan Anies-Muhaimin 24-25 persen dan Ganjar-Mahfud sekitar 16 persen.
KPU mengakui bahwa hasil hitung cepat merupakan metodologi penghitungan yang ilmiah. Walau demikian, KPU meminta seluruh menunggu hasil perhitungan resmi dari lembaga itu, yang diumumkan paling lambat 35 hari setelah pemungutan suara. Sebab hal itu merupakan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu
"Sebagaimana diketahui oleh publik quick count menggunakan metodologi ilmiah dalam hal ini dalam menggunakan teknologi statistik," ujar Komisioner KPU RI Idham Holik kepada wartawan, Jakarta, Rabu (14/2/2024).
Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh