Nusantaratv.com - Sebanyak 60 perserta dari 10 kabupaten/kota di Kaltim dilatih berinovasi memanfaatkan teknologi tepat guna (TTG), sehingga hasil inovasi dapat diaplikasikan ke masyarakat untuk mempermudah berbagai kegiatan ekonomi seperti pertanian, peternakan, UMKM, dan lainnya.
"Dalam pelatihan inovasi ini, teknologi dasar yang kami latihkan ada tiga, yakni keterampilan memanfaatkan mesin las, mesin bubut, dan microcontroller," ujar Elvis, Kabid Usaha Ekonomi Masyarakat, Sumber Daya Alam dan TTG Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim di Samarinda, Jumat.
Sebanyak 60 peserta tersebut adalah mereka yang selama ini tergabung di Posyantek (Pos Pelayanan Teknologi) di masing-masing kabupaten/kota. Mereka mengikuti pelatihan hingga tujuh hari ke depan.
Masing-masing daerah mengirimkan enam orang, tujuannya adalah tiap dua orang mengikuti pelatihan satu bidang keterampilan, yakni dua orang mengalami mesin las, dua orang di mesin bubut, dan dua orang lagi dilatih tentang pemanfaatan microcontroller atau robotik.
Dari masing-masing peserta, lanjut Elvis, diharapkan dapat menularkan keterampilan mereka kepada warga lain setelah balik ke daerah masing-masing, karena setelah pelatihan ini mereka juga mendapat bantuan peralatan berupa mesin las, mesin bubut, dan peralatan lain yang bisa dipraktikkan di daerahnya.
Ia melanjutkan, tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, khususnya para anggota Posyantek, sehingga diharapkan dapat menciptakan inovasi dan meningkatkan mencapai standar kompetensi yang ditetapkan dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja.
Kemudian untuk meningkatkan kompetensi keterampilan para anggota Posyantek untuk menambah ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mereka dapat memfasilitasi untuk peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas
Tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional, termasuk untuk menunjang pengembangan karir anggota Posyantek di bidang pengelasan, bubut, dan mikrocontroller.
Ia juga mengatakan, lokasi praktik dalam pelatihan tiga keterampilan dasar tersebut dilakukan di Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), karena di perguruan tinggi tersebut memiliki sumber daya lengkap dan memadai, mulai dari tempat, peralatan, hingga instrukturnya.
"Setelah menetapkan lokasi pelatihan di Polnes, kami tidak perlu lagi mencari tempat untuk pembukaan maupun mencari instruktur, karena di sini sudah ada semua, mulai aula untuk pembukaan, tempat praktik plus peralatannya, bahkan tenaga pengajarnya pun semua siap," ujar Elvis.(Ant)