Nusantaratv.com - Tak hanya warga Ukraina yang menderita dan jadi korban serangan brutal yang dilancarkan tentara Rusia. Sebanyak 4.000 hewan di Kebun Binatang Mykolaiv di Ukraina juga menjadi sasaran roket-roket yang ditembakkan pasukan Rusia.
Ribuan hewan di kebun binatang terbesar di Ukraina itu panik dan kocar-kacir saat roket-roket Rusia menghunjam.
Saat sirene serangan udara meraung melintasi kota dan pasukan Rusia terus melakukan tekanan menuju pelabuhan Odessa di Laut Hitam Ukraina, seekor macan tutul terlihat panik di kandangnya.
Menurut ahli zoologi Viktor Dyakonov sulit untuk mengatakan apakah macan tutul Amur, subspesies paling langka dari kucing besar, terguncang oleh suara atau pemandangan yang tidak biasa dari orang asing. Diketahui sudah lebih dari tiga minggu kebun binatang itu ditutup untuk pengunjung.
Dilaporkan, roket pertama yang mendarat di kebun binatang, pada 27 Februari lalu, menghancurkan jalan setapak antara kandang harimau dan beruang kutub. Untungnya tidak ada staf maupun hewan yang terluka akibat serangan mematikan itu.
Tak lama berselang, menyusul tiga roket lainnya mendarat di kebun binatang, termasuk satu di kandang burung.
Direktur Kebun Binatang Topchyi mengatakan dari sekitar 400 spesies yang ada di kebun binatang, hampir setengahnya termasuk dalam daftar merah internasional spesies terancam.
Upaya untuk mengevakuasi ribuan hewan tersebut agar tak jadi korban terkendala kondisi jembatan yang melintasi sungai Buh ke wilayah yang dikuasai oleh pasukan Ukraina tidak layak.
"Tidak ada cukup kendaraan untuk mengangkut hewan dan satu-satunya jalan menuju Odessa macet," terang Topchyi.
"Dan itu masih sangat dingin. Jika kita mengambil jerapah, gajah, dan kuda nil. Ada risiko mereka tidak akan selamat," imbuhnya.
Topchyi juga memuji kerja "pahlawan" dari sekitar 100 anggota staf yang terus bekerja, bahkan tidur di kebun binatang.
Seperti yang dilakukan ahli zoologi Dyakonov, bersama istrinya, seorang dokter hewan.
Situasi sulit yang dihadapi kebun binatang Mykolaiv tak luput dari perhatian masyarakat di tengah kekacauan yang terjadi di Ukraina. Meski ditutup untuk pengunjung, sebagai bentuk dukungan masyarakat tetap membeli tiket. Mereka memposting tiket yang mereka beli di media sosial Facebook.