Nusantaratv.com - Baru-baru ini, ratusan warga terlihat berkumpul di depan Kantor Balai TNBBS di Lampung Barat. Sejumlah warga masuk ke dalam kantor sebelum akhirnya tempat tersebut dibakar. Berikut adalah fakta-faktanya:
Sebelumnya Warga di Serangan Harimau
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, telah terjadi dua orang dengan waktu yang berbeda ditemukan tewas akibat diterkam harimau sumatera di Lampung Barat. Pada tanggal 8 Februari 2024, tim Polres Lampung Barat melakukan evakuasi terhadap warga yang meninggal dunia akibat serangan harimau. Korban bernama Gunarso (47), warga dusun Sumber Agung dua, Pekon Sumber Agung, kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat.
Kepolisian Sektor Suoh, Polres Lampung Barat, juga mengevakuasi seorang warga Dusun Peninjauan, Pekon Bumi Hantati, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, yang diduga diterkam harimau saat pergi berkebun. "Pada hari Kamis tanggal 22 Februari 2024 sekitar pukul 02.00 WIB, korban S (28) merupakan warga Dusun Peninjauan, Pekon Bumi Hantati, ditemukan dalam sudah keadaan meninggal dunia, jasad korban ditemukan sekitar 300 meter dari kebunnya dalam keadaan organ tubuh sudah tidak utuh," kata Kapolsek Suoh.
Samanan Selamat dari Serangan Harimau
Seorang warga bernama Samanan (41) dari Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, menjadi korban serangan harimau Sumatera di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Kapolres Lampung Barat, AKBP Ryky Widya Muharam, membenarkan kejadian tersebut. Samanan berhasil melarikan diri setelah bertarung dengan harimau di kebunnya dan mendapat perawatan medis.
"Kejadian bermula ketika seorang warga Pekon Sukamarga Kecamatan Suoh bernama Samanan (41) diserang oleh binatang buas harimau saat bekerja di kebun," kata dia.
Korban bernama Samanan (41) dirawat di Rumah Sakit Liwa. (Foto: ANTARA/HO/Warga)
Reaksi Masyarakat: Panggilan untuk Tindakan Tegas
Anggota DPRD Kabupaten Lampung Barat, Sugeng Hari, menyerukan tindakan tegas terhadap binatang buas tersebut. "Kami warga Suoh setelah adanya korban lagi hari ini, kami meminta kepada aparat dalam hal ini Tim Satgas untuk segera melakukan tindakan tegas kepada harimau tersebut," kata Sugeng.
Kerjasama Dalam Hadapi Harimau
Kapolres Lampung Barat dan Dandim 0422 Lambar berusaha mediasi dengan masyarakat untuk menjaga kondusivitas daerah. Mereka menekankan pentingnya kerjasama dalam menangani konflik. Meskipun upaya pengejaran dilakukan oleh aparat pemerintah, situasi ini membutuhkan kewaspadaan dan kerjasama semua pihak.
"Saat ini aparat pemerintah termasuk TNI-Polri telah melakukan upaya-upaya. Kita sama-sama berusaha mencari binatang tersebut supaya situasi cepat kondusif, jika dalam keadaan mengancam jiwa manusia, silahkan untuk dilakukan tindakan represif terhadap harimau tersebut," katanya.
"Saya minta kepada seluruh warga Suoh untuk tidak berbuat anarkis dan saling menyalahkan, kita sama-sama berupaya sekuat tenaga supaya konflik ini segera berakhir," ujarnya.