3 Warga Garut Meninggal akibat Keracunan Sate Jebred, Puluhan Lainnya Harus Jalani Perawatan Medis

Nusantaratv.com - 13 Oktober 2023

Korban keracunan sate jebred di Garut dirawat di Puskesmas/ist
Korban keracunan sate jebred di Garut dirawat di Puskesmas/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Tiga warga Kabupaten Garut dilaporkan meninggal dunia akibat keracunan usai mengkonsumsi sate jebred atau satai kulit.Insiden keracunan makanan yang terjadi di Kecamatan Cilawu ini juga mengakibatkan 52 orang harus menjalani perawatan di Puskesmas Cilawu sejak Minggu (8/10/2023).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Kabupaten Garut Asep Surachman menjelaskan 52 orang korban yang dirawat merupakan warga Cilawu dan beberapa orang dari Kabupaten Tasikmalaya.

Warga Cilawu yang menjadi korban 41 orang, sebanyak 11 orang dirawat, 28 orang rawat jalan, dan dua orang meninggal dunia.

Sedangkan warga luar daerah dari Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya yang tercatat di Puskesmas Cilawu sebanyak 11 orang, dengan rincian 1 orang dirawat, 9 orang rawat jalan, dan 1 orang meninggal dunia.

"Masih muda ya orang yang meninggal ini, tidak ada keluhan penyakit apa-apa, cuma ya itu terasa seperti mual, muntah, dia pusing, lemas, dan dibawa ke sebuah rumah sakit, dan itu meninggal di sana," kata Asep Surachman, Kamis (12/10).

Baca juga: Diduga Keracunan Daging Kurban, 71 Orang Dirawat Intensif  

Guna mencegah jatuhnya banyak korban, kata Asep, pihaknya langsung melakukan skrining masyarakat di Kecamatan Cilawu untuk mendeteksi dini apakah keracunan sate jebred atau tidak. Jika ada warga yang menunjukkan gejala sakit dan ada riwayat mengonsumsi sate tersebut maka secepatnya dilakukan penangan medis.

Asep mengimbau masyarakat yang mengeluhkan sakit dan menunjukkan gejala keracunan seperti mual, pusing, dan muntah-muntah segera datang ke tempat fasilitas pelayanan kesehatan.

"Dugaan keracunan makanan, kita masukkan, kalau dia enggak punya riwayat makan apa-apa, dengan yang diduga selama ini, makanan itu, kita keluarkan (bukan korban keracunan)," katanya.

Sementara terkait hasil laboratorium pemeriksaan sampel makanan dan muntahan dalam kasus keracunan makanan itu, kata Asep, belum dapat diketahui, prosesnya membutuhkan waktu cukup lama yakni paling cepat sepekan.

Uji laboratorium itu tidak hanya dilakukan oleh Dinkes Garut, tapi juga oleh Kepolisian Resor Garut yang melakukan pengujian ke Pusat Laboratorium Mabes Polri.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close