Nusantaratv.com-Acara open house yang digelar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diwarnai kericuhan yang mengakibatkan 3 warga terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengungkapkan kericuhan terjadi karena berebut sembako.
"Ada 3 orang (dibawa ke rumah sakit) dan 1 orang di antaranya itu pelipisnya terluka," kata Yusuf kepada wartawan, Kamis (11/4/2024).
Yusuf memastikan Istana akan memberikan bantuan serta menanggung biaya pengobatan warga yang menjadi korban kericuhan saat open house.
"Untuk masyarakat yang dilarikan ke RS akan diberikan bantuan pengobatan dan sembako," ujarnya.
Lebih lanjut Yusuf menerangkan kronologi kericuhan tersebut. Ia mengatakan Istana menyiapkan 3.000 paket sembako untuk masyarakat terpilih yang datang ke open house Jokowi.
"Istana menyiapkan sebanyak 3.300 paket sembako. Diberikan secara selektif kepada masyarakat yang dinilai sangat membutuhkan," terangnya.
Sesuai tata tertib yang diberlakukan, masyarakat terpilih itu baru bisa mengambil sembako setelah halalbihalal dengan Jokowi. Yusuf menekankan sembako hanya dibagikan kepada masyarakat kurang mampu. Menurutnya, tidak semua masyarakat yang hadir di open house kurang mampu.
"Mekanismenya adalah setelah masyarakat halalbihalal dengan Bapak Presiden dan Ibu Negara, disiapkan pintu keluar melalui pintu samping Istana Negara ke arah Setneg (Gedung Utama), kemudian akan melewati tenda sembak. Warga yang dipandang membutuhkan akan langsung diberikan sembako. Jadi tidak semua masyarakat diberikan karena banyak juga masyarakat mampu yang ikut open house," ujarnya.
Kata Yusuf, kericuhan terjadi karena masyarakat berebut sembako. Keributan terjadi antara masyarakat yang sudah selesai halalbihalal dan masyarakat yang baru masuk atau belum halalbihalal.
"Kejadian kemarin masyarakat berebut sembako, antara masyarakat yang telah selesai halal bihalal dengan masyarakat yang baru masuk, mereka mencoba masuk melalui pintu keluarnya masyarakat," kata Yusuf, mengutip detikcom.
"Masyarakat yang sangat banyak tersebut berebut sembako dan makanan di tenda sembako padahal belum halalbihalal," ujarnya.