Nusantaratv.com - Direktur Pusat Studi Tahanan Palestina Riyadh Al-Ashqar mengungkapkan, sekitar 700 tahanan Palestina yang sakit berada di penjara-penjara Israel, termasuk 160 dalam kondisi kritis dan 20 menderita kanker.
"Musa Sofan, yang telah berada di penjara selama 20 tahun dan menderita kanker, adalah salah satu tahanan yang sakit di dalam penjara Israel," kata Al-Ashqar, seperti dilaporkan Middle East Monitor, Minggu (4/6/2023).
Dia menuding otoritas Israel tidak memberikan kesempatan kepada Sofan untuk memperoleh perawatan medis yang layak. Al-Ashqar menambahkan, Layanan Penjara Israel terus mencegah pembebasan Sofan untuk memperoleh pengobatan dan menolak hak untuk sehatnya.
"Setidaknya lebih baik meninggal di antara kerabatnya daripada mati di penjara," imbuhnya.
Mengenai pengadilan Israel, yang menolak pembebasan tahanan Palestina bernama Walid Dagga yang sakit parah, Al-Ashqar mengatakan pengadilan tidak melihat kemungkinan untuk membebaskannya atau tidak, tetapi apakah pengadilan memiliki yurisdiksi untuk menangani kasusnya atau tidak.
Al-Ashqar mengungkapkan Dagga dikembalikan ke Penjara Al-Ramlah di bawah klaim yang tidak berdasar. Otoritas Israel beralasan Dagga menderita penyakit aneh, dengan menyatakan "dia akan meninggal dengan perlahan."
Dia menggambarkan keadaan Dangga di penahanan dengan kondisi "sangat sulit". Dan menunjukkan pemerintah Israel, terutama Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir secara langsung menghasut pengadilan untuk menghukumnya dan meminta pengadilan untuk tidak menyelidiki kasusnya.