10 Tahun Presiden Jokowi: Pembangunan Bendungan Upaya Memperkuat Ketahanan Pangan dan Air di Indonesia

Nusantaratv.com - 16 Oktober 2024

Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Kabupaten Minahasa Utara, dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Sulawesi Utara, pada Kamis, 19 Januari 2023. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)
Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Kabupaten Minahasa Utara, dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Sulawesi Utara, pada Kamis, 19 Januari 2023. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Pembangunan bendungan telah menjadi strategi utama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menjaga ketahanan pangan dan ketersediaan air. 

Selama satu dekade terakhir, pemerintah Indonesia telah membangun lebih dari 50 bendungan, yang dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, termasuk meningkatkan produktivitas pertanian, mengamankan pasokan air baku, menghasilkan energi bersih, dan mengurangi risiko bencana alam.

Pada awal 2023, Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut). Bendungan yang mulai dibangun pada 2016 ini memiliki kapasitas tampung sebesar 26 juta meter kubik dengan luas genangan mencapai 157 hektare. 

Setahun setelah peresmian Bendungan Kuwil Kawangkoan, tepatnya pada 23 Februari 2024, Jokowi meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. 

Bendungan ini merupakan salah satu proyek infrastruktur bersejarah di daerah tersebut, dengan anggaran sebesar Rp2,02 triliun dan kapasitas tampung 16 juta meter kubik. Bendungan Lolak mampu mengalirkan air untuk irigasi di lahan pertanian seluas 2.200 hektare.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, produksi padi di Kabupaten Bolaang Mongondow mencapai 121 ribu ton pada 2021, yang kemudian meningkat menjadi sekitar 132 ribu ton pada tahun berikutnya. 

Presiden Jokowi menekankan bahwa Bolaang Mongondow merupakan lumbung padi Sulawesi Utara, sehingga kehadiran bendungan ini akan sangat membantu sektor pertanian di wilayah tersebut.

Manfaat Bendungan untuk Berbagai Sektor

Bendungan Lolak tidak hanya dimanfaatkan untuk irigasi, tetapi juga sebagai sumber air bersih dengan kapasitas aliran 500 liter per detik. Selain itu, bendungan ini berpotensi menghasilkan listrik dengan kapasitas 2,43 megawatt. 

Dalam upaya pengendalian bencana, bendungan ini juga difungsikan untuk mengurangi risiko banjir. Seiring waktu, bendungan ini diharapkan menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik di Bolaang Mongondow. 

Bahkan, lahan bekas galian bendungan telah diubah menjadi hutan produktif dengan berbagai jenis buah-buahan. Sama seperti Bendungan Lolak, Bendungan Kuwil Kawangkoan juga memiliki fungsi vital dalam memasok air untuk lahan pertanian. 

Bendungan ini terintegrasi dengan sistem Sungai dan Danau Tondano, serta dikelola oleh perusahaan air baku daerah setempat. Kapasitas pasokan air dari bendungan ini mencapai 4.500 liter per detik, yang dimanfaatkan untuk kebutuhan air bersih di Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, serta kawasan ekonomi khusus di Bitung dan Likupang.

Pemerintah melihat pengelolaan air sebagai prioritas dalam pembangunan infrastruktur nasional. Presiden Jokowi menyatakan, masalah air dan energi akan menjadi tantangan besar di masa depan jika tidak dikelola dengan baik sejak sekarang. 

Oleh karena itu, pemerintah terus mengupayakan pembangunan bendungan untuk mengatasi berbagai masalah terkait air, baik untuk kebutuhan irigasi, energi, maupun pengendalian bencana.

Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara pada Jumat, 23 Februari 2024. (Foto: BPMI Setpres/Kris)

Pembangunan Bendungan sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Pertanian

Selama dua periode pemerintahannya, Presiden Jokowi berhasil membangun 61 bendungan di berbagai wilayah Indonesia, dengan 53 di antaranya telah selesai dan diresmikan. 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menegaskan, semua bendungan ini diharapkan selesai pada 2024 atau 2025. 

Menurut Basuki, ketahanan air merupakan komponen penting dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi nasional. Meski sudah ada 61 bendungan, kebutuhan akan bendungan di Indonesia masih sangat besar.

Salah satu contoh nyata manfaat bendungan bagi sektor pertanian terlihat di Bendungan Raknamo, yang terletak di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Bendungan dengan kapasitas tampung hingga 14 juta meter kubik ini diresmikan oleh Jokowi pada awal 2018. Menurut Ketua Kelompok Tani Oebatuinak, Hofni M Djala, sebelum adanya bendungan, para petani hanya bergantung pada curah hujan yang tidak menentu. 

Mereka bahkan sempat mencoba memanfaatkan bendungan darurat dengan kapasitas air yang terbatas. Setelah beroperasinya Bendungan Raknamo, para petani di daerah tersebut merasakan perubahan yang signifikan. 

Mereka kini lebih terjamin dalam hal pasokan air, dan lahan pertanian mereka dapat digarap dengan lebih optimal. Selain itu, mereka juga diperkenalkan dengan konsep musim tanam pertama, kedua, dan ketiga, yang sebelumnya belum dikenal di daerah tersebut.

Seorang petani lainnya, Yefri Dethan, mengungkapkan bahwa sejak adanya bendungan, dia mampu panen tiga kali dalam setahun. Hal ini dimungkinkan karena akses air yang lebih mudah dan terjamin ke lahan pertanian. 

Bendungan Raknamo, yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp710 miliar, memanfaatkan aliran Sungai Noel Puamas, dan tidak hanya digunakan untuk sawah, tetapi juga untuk lahan pertanian lainnya seperti jagung dan cabai. 

Meskipun bendungan ini direncanakan untuk mengairi lahan seluas 841 hektare, hingga saat ini baru 320 hektare yang telah teraliri.

Bendungan Raknamo adalah satu dari tujuh bendungan yang dibangun di NTT untuk mengatasi masalah kekurangan air, terutama mengingat provinsi ini sering menghadapi musim kemarau yang panjang. 

Bendungan lainnya termasuk Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Bendungan Kolhua di Kota Kupang, dan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang.

Bendungan Sebagai Pengendali Bencana dan Penyedia Energi

Selain manfaat bagi sektor pertanian, bendungan juga berperan dalam mengurangi risiko bencana alam. Contohnya, Bendungan Bintang Bano di Desa Moteng, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, yang diresmikan pada Januari 2022. 

Bendungan ini tidak hanya dimanfaatkan untuk irigasi, tetapi juga membantu mengurangi risiko banjir di wilayah tersebut. Menurut seorang warga setempat bernama Ahyar, setelah adanya bendungan, banjir yang sebelumnya sering melanda desa tidak lagi terjadi dalam dua tahun terakhir.

Bendungan Bintang Bano memiliki luas genangan sebesar 256 hektare dan mampu mengairi sawah seluas 6.700 hektare. Selain itu, ada juga Bendungan Tiu Suntuk yang dibangun pada 2020 dan diresmikan Presiden Jokowi pada Mei 2024. 

Dengan kapasitas tampung mencapai 60,8 juta meter kubik, bendungan ini menjadi sumber air penting bagi lahan pertanian di Kecamatan Brang Ene dan Jereweh. 

Bendungan ini juga mampu menyediakan air baku dengan debit 68 liter per detik serta berpotensi menghasilkan listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 0,8 megawatt.

Bendungan Tiu Suntuk juga berperan penting dalam mengurangi risiko banjir, terutama di daerah Kecamatan Taliwang yang dikenal rawan banjir. Dengan luas genangan mencapai 321,5 hektare, bendungan ini mampu mengurangi debit banjir hingga 439 meter kubik per detik.

Dengan berbagai manfaat yang dihadirkan oleh pembangunan bendungan, jelas jika infrastruktur ini bukan sekadar proyek fisik. Di bawah kepemimpinan Jokowi, pembangunan bendungan memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, ketahanan pangan, ketersediaan air bersih, pengendalian bencana, serta pengembangan energi terbarukan. 

Bendungan-bendungan ini menjadi investasi strategis untuk masa depan Indonesia yang lebih makmur dan berkelanjutan.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close