10 Ribu Penari Patajanggung Siap Semarakkan Pesparani di Kupang

Nusantaratv.com - Sebanyak 10 ribu penari Patajanggung siap menyemaraki pelaksanaan kegiatan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) II tingkat nasional di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur yang akan berlangsung selama 28-31 Oktober 2022.

“Tarian Patajanggung akan menjadi suguhan keindahan budaya NTT kepada para peserta berbagai provinsi di Tanah Ai dalam pembukaan kegiatan Pesparani II,” kata Ketua Umum Panitia Pelaksana Pesparani II 2022 Sinun Petrus Manuk dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis.

Ia menjelaskan tarian Patajanggung merupakan tarian tradisional masyarakat Pulau Sumba yang biasanya dimainkan penari lak-laki menggunakan rumbai yang terbuat dari ekor kuda.

Tarian itu sering ditampilkan di berbagai acara seperti adat, perkawinan, dan penyambutan tamu istimewa. Petrus Manuk menyebutkan sekitar 10 ribu orang penari telah menjalani latihan bersama dan siap tampil dalam pembukaan Pesparani yang dipusatkan di Stadion Oepoi Kota Kupang.

Sementara Ketua Lembata Pembinaan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional Adrianus Meliala mengatakan bahwa seluruh kontingen dari 34 provinsi akan unjuk kebolehan pada Pesparani II di kota Kupang.

Peserta terakhir yang menyatakan mengirim kontingen yaitu dari Maluku Utara yang sebelumnya sempat menghadapi kendala berupa kekurangan dana.

Ia mengatakan, hingga Rabu (26/10), sebanyak 23 kontingen sudah tiba di Kota Kupang dan sisanya paling lambat pada Jumat (28/10) pagi.

“Total peserta yang terdaftar hingga saat ini mencapai 1.902 orang. Namun angka ini akan terus bertambah,” katanya.

Pembukaan Pesparani II akan berlangsung di Stadion Oepoi Kupang 28 Oktober dan dipimpin Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Monsinyur Ignatius Kardinal Suharyo didampingi 11 uskup sekitar 200 imam.

Adrianus berharap pelaksanaan Pesparani ini tidak hanya bisa dinikmati oleh umat Katolik tetapi juga oleh umat beragama lain dan berbagai kalangan masyarakat sesuai tema besar Pesparani “Dari Kupang untuk Nusantara”. (Ant)