Nusantaratv.com - Muncul varian baru virus corona baru yang dinamai 'mu' yang mungkin bisa menghindari kekebalan yang diinduksi vaksin.
Dilansir dari LiveScience, Jumat (3/9/2021), varian ini dikenal sebagai B.1.621, dan pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari 2021. Pada Senin (30/8/2021) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikannya sebagai varian of interest (VOI).
Label VOI berarti prevalensi varian tersebut meningkat di beberapa area dan mutasi ini cenderung memengaruhi karakteristik virus, seperti penularan atau tingkat keparahan penyakit.
Menurut WHO, varian 'mu' memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan vaksin. Data awal studi laboratorium menunjukkan antibodi yang dihasilkan sebagai respons terhadap vaksinasi Covid-19 atau infeksi sebelumnya kurang mampu menetralisir atau mengikat dan menonaktifkan varian 'mu'.
Namun, temuan ini masih perlu dikonfirmasi oleh penelitian selanjutnya. Sejauh ini, varian 'mu' telah terdeteksi di 39 negara, termasuk di Amerika Serikat, Amerika Selatan dan Eropa.
Sebuah studi dari University of Miami mendeteksi varian ini pada 9 persen kasus di Jackson Memorial Health System di Miami, menurut Medpage Today. Meskipun varian 'mu' ditemukan kurang dari 0,1 persen dari semua kasus Covid-19 di seluruh dunia, tetapi varian ini menyumbang 39 persen dari kasus di Kolombia dan 13 persen di Ekuador, dan telah meningkat prevalensinya di area tersebut.
WHO menyatakan masih memerlukan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami varian 'mu' dan penyebarannya.
Sementara itu, terkait penularannya, otoritas kesehatan di Inggris mencatat varian ini tidak menyebar sangat cepat dan tak lebih menular daripada varian delta. Tetapi varian 'mu' memiliki kemampuan menghindari kekebalan yang diinduksi vaksin.
Selain varian 'mu', WHO saat ini juga memantau empat VOI lainnya, yakni eta, iota, kappa, lambda serta empat variant of concern (VOC), yaitu alfa, beta, gamma dan delta.