Nusantaratv.com - Belum selesai dengan perjuangan menghadapi pandemi covid-19, dunia kembali dihadapkan pada ancaman baru yaitu mutasi virus Zika yang berpotensi menjadi pandemi global.
Hal itu terungkap dari penelitian terbaru yang dilakukan para ilmuwan.
Berdasarkan pengataman mendalam terhadap mutasi gen virus Zika. Ditemukan, virus ini bermutasi cepat saat berpindah dari sel nyamuk ke sel tikus dan beradaptasi di tubuh tikus. Bahkan, paparan virus tetap terjadi ketika tubuh tikus terinfeksi demam berdarah.
"Tikus yang kami paparkan demam berdarah ternyata tak mampu melawan mutasi virus Zika. Jika virus ini menyebar luas di masyarakat, risiko menjadi masalah besar amat mungkin terjadi," terang Prof Sujan Shresta, Sabtu (16/4/2022).
Meski berisiko tinggi menyebar luas antarmanusia, Prof Shresta meyakini bahwa virus Zika tidak akan semasif Covid-19 efeknya pada manusia.
"Ini karena virus Zika lebih mudah menyebar karena gigitan nyamuk, bukan melalui udara seperti yang terjadi pada infeksi Covid-19," ujarnya.
Hal senada disampaikan Ahli Biologi William Haseltine. Dikatakan, virus Zika memang berbahaya jika sudah menginfeksi manusia, tapi penularannya tidak akan semudah Covid-19.
"Itu karena virus ini ditularkan paling umum lewat nyamuk, bukan manusia ke manusia," kata William.
Walau tergolong tidak berbahaya, peneliti menekankan bahwa virus Zika ini memiliki efek buruk yang cukup berarti pada sistem neurologis manusia ketika infeksi berlangsung lama.
Karena itu, Dokter Monica Gandhi, seorang dokter dan profesor penyakit menular di University of California-San Francisco, mengatakan bahwa studi ini perlu disikapi dewasa oleh seluruh pihak.
"Artinya, virus Zika perlu dipantau oleh semua negara, termasuk mutasinya, karena virus ini kemungkinan akan menjadi wabah di masa depan," tandas Monica Gandhi.
Diketahui, virus Zika memang dapat menyebabkan masalah pada neurologis pada manusia yang disebut sindrom 'Guillain-Barré. Bahkan, ibu hamil yang terinfeksi virus Zika berpotensi tinggi melahirkan bayi cacat dengan kondisi mikrosefali atau kepala pendek.
Untuk diketahui, virus Zika dapat menyebar melalui kontak seksual, tapi kebanyakan kasus virus ditularkan paling umum dari nyamuk.
Virus Zika umum terjadi di daerah tropis di mana banyak ditemukan nyamuk Aedes aegypti dan albopictus. Virus ini bisa menyerang siapa saja dalam berbagai kalangan usia. Namun, wanita hamil atau siapapun yang tinggal atau bepergian ke daerah yang terdapat infeksi Zika memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi. (dari berbagai sumber)