Nusantaratv.com-Hamil anggur atau yang dikenal istilah medis mola hidatidosa adalah kelainan kehamilan yang jarang terjadi. Hamil anggur terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi dan plasenta tidak berkembang secara normal. Akibatnya, sel-sel abnormal tersebut akan membentuk sekumpulan kista atau tumor yang berisi cairan yang menyerupai rangkaian buah anggur.
Kelainan ini merupakan neoplasma trofoblas yang jinak.
Hamil anggur ditandai dengan beberapa gejala yang perlu diwaspadai, meliputi:
1. Gejala hamil muda yang terasa nyata
2. Terkadang terdapat tanda toksemia gravidarum, merupakan tekanan darah tinggi yang disertai dengan proteinuria (protein dalam air kemih)
3. Terdapat pendarahan sedikit atau banyak, tidak teratur, warna kecoklatan, seperti bumbu rujak
4. Pembesaran uterus tidak sesuai dengan umur kehamilan (lebih besar)
5. Keluar jaringan mola, seperti buah anggur atau mata ikan yang merupakan diagnosis pasti, tetapi tidak selalu ada
6. Muka dan terkadang badan kelihatan pucat kekuningan, yang disebut muka mola (mola face)
7. Rahim terasa lembek
8. Tidak terasa bagian janin, balotemen, dan gerakan janin
9. Adanya fenomena harmonica, yaitu darah dan gelembung mola keluar dan fundus uteri turun, lalu naik lagi karena terkumpulnya darah baru
10. Tidak terdengar denyut jantung janin
11. Kadar HCG tinggi yang membuat uji biologis dan imunologis akan positif 12. Foto rontgen abdomen: tidak terlihat tulang-tulang janin (pada kehamilan 3-4 bulan)
13. USG akan terlihat bayangan badai salju dan bukan janin.
Adapun penyebab terjadinya hamil anggur secara umum:
1. Ovum abnormal, tetapi terlambat dikeluarkan
2. Imunoselektif dari trofoblas
3. Keadaan sosio-ekonomi yang rendah
4. Parias tinggi
5. Kekurangan protein
6. Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas.
Referensi medis lainnya menyebut hamil anggur terjadi akibat dari kesalahan genetik spesifik yang terjadi selama pembuahan sel telur oleh sperma.
Dalam kehamilan yang sehat, plasenta terbentuk untuk memberi makan embrio yang sedang tumbuh. Namun dalam hamil anggur, justru tumor yang terbentuk di dalam rahim.
Terkadang hamil anggur berkembang setelah seorang wanita mengalami keguguran, kehamilan yang sukses, atau kehamilan ektopik, ketika sel-sel tetap berada di dalam rahim.
Pada kehamilan ektopik, sel telur yang telah dibuahi berimplantasi di luar rahim.
Hamil anggur terbagi dalam 2 kategori yakni hamil anggur lengkap dan hamil anggur parsial.
!. Hamil anggur lengkap
Pada kondisi ini jaringan yang membentuk plasenta tidak normal, dan tidak ada embrio yang terbentuk.
2. Hamil anggur parsial
Terjadi ketika plasenta abnormal terbentuk bersama dengan embrio.
Dalam kasus ini, embrio memiliki cacat lahir yang parah. Tumor yang berkembang dengan cepat melemahkan embrio.
Penyakit hamil anggur sebenarnya tergolong jarang terjadi. Tetapi ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan orang rentan mengalaminya, yaitu:
1. Wanita usia muda sekitar 20 tahun
2. Wanita usia di atas 40 tahun
3. Memiliki riwayat hamil anggur
4. Pernah mengalami keguguran dua kali atau lebih
5. Tinggal di lokasi geografis tertentu, meliputi Asia Tenggara, dan Meksiko.
(dari berbagai sumber)