Nusantaratv.com-Sebuah restoran ternama di Sidney, Australia, Double Bay's Bedouin baru saja memberlakukan peraturan yang terbilang unik. Restoran ini melarang pengunjungnya pamer tato, perhiasan mewah dan pakaian bermerk.
Larangan tersebut dipampangkan di salah satu kaca dekat pintu masuk restoran.
Aturan tersebut dibuat untuk membuat pelanggan merasa nyaman dan mencegah adanya penampilan yang mengintimidasi.
"Kami menghargai pelanggan dan pemangku kepentingan komunitas kami dan selalu menerapkan aturan sosial yang mencakup kebijakan berpakaian yang tidak mendorong penampilan yang mengintimidasi," kata co-lisensi Badui Poata Okeroa.
Tak hanya kepada pengunjung, aturan tersebut juga berlaku bagi staf restoran. Itu berarti, setiap pelanggan dengan tato yang terlihat atau memakai pakaian bermerk akan dilarang memasuki restoran.
Kebijakan restoran itu tak pelak menuai reaksi keras dari berbagai kalangan. Wakil Presiden Partai Liberal Teena McQueen menilai pelarangan itu sebagai tindakan diskriminatif.
"Selama orang membayar tagihan mereka di restoran mana pun, pakai apa yang Anda suka, tak perlu pedulikan komentar yang lain. Tetapi mari kita perlakukan semua orang secara setara," tandasnya.
Hal senada dilontarkan Chef Michael McElroy yang memiliki tato di leher dan lengan. Ia mengaku kesal mengetahui dia tidak bisa lagi mengunjungi restoran itu.
"Mendengar mereka sekarang memperkenalkan aturan ini sungguh memalukan," protesnya.
Stigma terkait tato memang bukan baru kali ini muncul di sebagian Australia. Karenanya, para profesional di Negeri Kangguru diingatkan untuk tidak pernah membuat tato di leher dan lengan. (dari berbagai sumber)