Nusantaratv.com - Para ilmuwan mengungkapkan kekurangan zat besi pada usia paruh baya (40-50 tahun) bisa meningkatkan risiko penyakit jantung hampir 25 persen.
Sebuah studi baru berjudul 'Kekurangan zat besi pada usia paruh baya dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung' menemukan jika makan makanan kaya zat besi dapat mencegah penyakit mematikan tersebut.
Sumber zat besi yang baik tidak hanya ditemukan dalam daging, namun juga makanan lain di antaranya kacang lentil, kacang Brasil, sayuran hijau, bayam, jamur dan kentang.
"Analisis ini menunjukkan jika kekurangan zat besi tidak ada pada awal, sekitar lima persen kematian, 12 persen kematian kardiovaskular, dan 11 persen diagnosis penyakit jantung koroner baru tidak akan terjadi dalam dekade berikutnya," kata penulis utama studi, Dr. Benedikt Schrage, dari Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Universitas di Jerman, seperti dikutip Al Arabiya.
Baca Juga: Buang Ribuan Vaksin Covid-19, Tiga Pria Ditangkap
Para ilmuwan mempelajari lebih dari 12.000 pria dan wanita yang lebih tua dari negara-negara Eropa selama 13 tahun. Mereka menemukan sebagian besar kejadian kardiovaskular dapat dihindari jika semua individu yang terlibat dalam penelitian ini tidak memiliki kekurangan zat besi sejak awal.
Setidaknya dua dari peserta penelitian kekurangan mineral yang meningkatkan aliran darah, meningkatkan tingkat energi dan kekuatan. "Studi menunjukkan kekurangan zat besi sangat lazim pada populasi paruh baya ini, dengan hampir dua pertiga memiliki kekurangan zat besi fungsional. Orang-orang ini lebih mungkin mengembangkan penyakit jantung dan juga lebih mungkin meninggal selama 13 tahun ke depan," lanjut Schrage.
Diketahui, penyakit jantung adalah penyebab utama kematian, merenggut rata-rata sekitar 18 juta jiwa per tahun. "Ini adalah studi observasional, dan kami tidak dapat menyimpulkan jika kekurangan zat besi menyebabkan penyakit jantung," tambahnya.
"Namun, bukti berkembang bila ada hubungan, dan temuan ini memberikan dasar untuk penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hasil," tukas Schrage.