Nusantaratv.com - Pria asal Turki bernama Muzaffer Kayasan menjadi perhatian publik. Dia tercatat dan mungkin menjadi satu-satunya pasien Covid-19 terlama.
Kayasan adalah pasien leukemia (kanker darah) yang pertama kali didiagnosis positif terinfeksi Covid-19 pada November 2020 dan dirawat di rumah sakit. Dia kemudian dipulangkan setelah perawatan singkat karena penyakitnya tidak parah, seperti dikutip The National News dari Ihlas News Agency, Jumat (11/2/2022).
Pria berusia 56 tahun itu kemudian menjalani isolasi mandiri selama dua pekan sambil menunggu pemulihan penuh dan mengira masa sulitnya akan segera berakhir. Tetapi ternyata, itu hanyalah awal. Karena dari 78 tes yang dia lakukan setelahnya, Kayasan selalu menunjukkan hasil yang positif.
Komorbid kanker darah (leukemia) dan immunocompromised, membuat virus corona mengendap di tubuhnya lebih lama. Kondisi itu membuatnya harus menjalani sembilan bulan di rumah sakit dan lima bulan di rumah untuk isolasi diri.
Kayasan memohon kepada pihak berwenang untuk menemukan solusi atas situasinya, yang memaksanya menghabiskan hari-harinya sendirian di rumah di mana dia hanya bisa melihat anak dan cucunya melalui jendela.
Kayasan mengatakan dirinya bertanya kepada dokter tentang situasinya. Mereka mengatakan, tes terus menunjukkan hasil positif karena sistem kekebalannya yang lemah karena leukemia. Dia bertahan hidup dengan obat yang diresepkan untuknya menjaga sistem kekebalannya. "Ini adalah proses yang sangat sulit," ujar Kayasan.
Istri Kayasan yang tinggal bersamanya selama masa isolasi diri dinyatakan dua kali negatif Covid-19. Begitu juga dengan putranya yang juga negatif Covid-19. "Saya pertama kali mengira saya adalah seorang pembawa, tetapi ini tidak terjadi. Tak seorang pun kecuali mereka yang tinggal bersamaku. Saya pikir saya lebih terpapar virus daripada mereka," jelasnya.
"Bahkan kucing yang lewat jendela bisa menginfeksi saya," candanya.
"Saya sudah sembuh, tetapi saya masih memiliki sisa-sisa Covid-19 di tubuh saya. Ini adalah satu-satunya penjelasan yang diberikan kepada saya untuk tes positif," tambah Kayasan.
Kayasan mengatakan, Covid-19 telah membatasi kehidupan sosialnya. "Saya tidak punya masalah di sini selain tidak bisa menyentuh orang yang saya cintai. Hal ini sangat sulit. Saya bahkan tidak bisa divaksinasi karena kondisi saya," tukas Kayasan.