Nusantaratv.com - Produsen vaksin Pfizer-BioNTech meminta regulator Amerika Serikat (AS) untuk mengizinkan penggunaan darurat vaksin Covid-19 bagi anak-anak usia 5 tahun ke atas.
Berdasarkan data penelitian, perusahaan farmasi itu menegaskan vaksin mereka aman untuk anak-anak, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (8/10/2021).
"Dengan kasus baru pada anak-anak di AS yang terus meningkat, pengajuan ini merupakan langkah penting dalam upaya berkelanjutan kami melawan #COVID19," tulis Pfizer melalui akun Twitter mereka.
Pfizer telah memenangkan otorisasi penggunaan darurat AS pada remaja usia 12-15 tahun. Di mana mereka satu-satunya yang mendapatkan persetujuan regulasi penuh untuk semua kelompok usia dari tiga vaksin yang melakukan hal sama di AS.
Otorisasi cepat vaksin Pfizer-BioNTech pada anak-anak dapat membantu mengurangi potensi lonjakan kasus dalam beberapa pekan dan bulan mendatang.
Baca Juga: Bisakah Suntik Vaksin Flu dan Covid-19 Bersamaan? Ini Kata Ahli
Terlebih sekolah akan dibuka secara nasional dan aktivitas di dalam ruangan saat cuaca dingin. Jika diberi izin peraturan, vaksin Pfizer-BioNTech dua dosis akan menjadi suntikan Covid-19 pertama yang tersedia untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun di AS.
"Vaksin Pfizer-BioNTech telah terbukti menginduksi respons imun yang kuat pada anak berusia 5 hingga 11 tahun dalam uji klinis 2.268 peserta," terang perusahaan farmasi itu.
Produsen obat ini juga menguji vaksin pada anak-anak usia 2 hingga 5 tahun dan anak-anak usia 6 bulan sampai 2 tahun. Data diharapkan ada pada kuartal keempat (Q4) tahun ini.
Vaksin tersebut dapat siap diluncurkan pada awal November sambil menunggu persetujuan dari badan kesehatan pengatur federal, kata Koordinasi respons Covid-19 Gedung Putih, Jeffrey Xients.
"Kami siap. Kami memiliki persediaan. Kami bekerja dengan negara bagian untuk menyiapkan lokasi yang nyaman bagi orang tua dan anak-anak untuk divaksinasi termasuk kantor dokter anak dan situs komunitas," ungkapnya.
Sementara itu, anak-anak saat ini mengambil bagian sebanyak 27 persen dari semua kasus virus corona di negara Paman Sam. Persentase rawat inap akibat Covid-19 pada anak-anak meningkat.
Dan, bertambahnya infeksi pada anak-anak mencerminkan penularan yang tinggi dari Covid-19 varian Delta di antara orang-orang yang tidak divaksinasi.