Nusantaratv.com - Boleh jadi masih banyak yang belum tahu ada jenis penyakit yang dinamai penyakit hashimoto. Penyakit hashimoto atau dikenal juga dengan istilah tiroiditis hashimoto merupakan salah satu jenis penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid. Penyakit ini menyebabkan kelenjar tiroid meradang, terdestruksi, dan akhirnya kelenjar tersebut tidak mampu lagi menghasilkan hormon tiroid.
Tiroid merupakan kelenjar yang terletak di pangkal leher. Tiroid menghasilkan hormon yang membantu mengatur banyak fungsi tubuh.
Tiroiditis hashimoto, adalah kondisi di mana sel-sel sistem kekebalan menyebabkan kematian sel-sel penghasil hormon tiroid. Penyakit ini biasanya mengakibatkan penurunan produksi hormon atau hipotiroidisme.
Tiroiditis hashimoto dapat menyerang siapa saja. Namun, umumnya penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita paruh baya.
Lalu seperti apa gejala penyakit hashimoto?
Tak ada gejala penyakit hashimoto yang timbul secara kentara. Pasalnya, penyakit ini berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun.
Gejala akan muncul akibat penurunan produksi hormon tiroid, seperti berikut:
- mudah merasa lelah
- mudah kedinginan
- mudah mengantuk
- kulit kering
- sembelit
- lemah otot
- nyeri otot dan sendi
- pendarahan menstruasi yang tidak teratur atau berlebihan
- depresi
- gangguan pada memori dan konsentrasi
- pembengkakan tiroid
- wajah bengkak
- kuku rapuh
- rambut rontok
- pembesaran lidah
Sebagai salah satu gangguan autoimun, penyakit hashimoto terjadi saat sistem kekebalan tubuh menganggap sel-sel tiroid sebagai bakteri, virus, atau benda asing lainnya yang berbahaya, dan kemudian menyerangnya.
Sementara mengenai penyebab penyakit hashimoto, hingga saat ini, belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang perlu diketahui:
1. Genetik
Penyakit ini mungkin diturunkan secara genetik. Seseorang dengan penyakit hashimoto umumnya memiliki keluarga yang mengidap penyakit tiroid atau autoimun lainnya.
2. Hormon
Hashimoto terjadi tujuh kali lebih sering pada wanita daripada pria. Hal ini menunjukkan bahwa hormon seks berperan dalam meningkatkan risiko hashimoto.
3. Asupan Yodium Berlebih
Penelitian menunjukkan, asupan yodium dapat memicu penyakit tiroid pada kelompok rentan.
4. Paparan Radiasi
Peningkatan kasus tiroid juga telah dilaporkan banyak terjadi pada orang-orang yang terpapar radiasi.
Karena sifatnya yang menyerang sistem kekebalan tubuh, penyakit hashimoto yang tidak ditangani bisa menimbulkan sejumlah komplikasi, seperti berikut ini:
1. Gondok
Gondok adalah kondisi pembesaran tiroid. Gondok dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu proses menelan serta pernapasan.
2. Masalah Jantung
Kadar tiroid yang rendah dapat menurunkan fungsi jantung. Mulai dari pembengkakan jatung hingga detak jantung yang tidak teratur.
3. Masalah Mental
Depresi dan gangguan kesehatan mental lainnya sangat mungkin terjadi pada awal penyakit hashimoto. Kondisi ini bisa terus berkembang menjadi lebih parah seiring waktu berjalan.
4. Disfungsi Seksual dan Masalah Reproduksi
Kadar tiroid yang rendah dapat menurunkan hasrat seksual, ketidakmampuan berovulasi, dan pendarahan menstruasi berlebih pada wanita.
Hal yang sama juga bisa terjadi pada pria, yang berisiko mengalami penurunan libido, disfungsi ereksi, dan penurunan jumlah sperma.
5. Kehamilan yang Buruk
Kadar tiroid yang rendah selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur.
Selain itu, bayi dari ibu yang mengalami hipotiroidisme juga bisa berisiko mengalami keterlambatan bicara dan gangguan perkembangan lainnya. (dari berbagai sumber)