Nusantaratv.com - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia mengerahkan tim mereka untuk menjaga kestabilan layanan internet pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
"Yang kami utamakan adalah kestabilan layanan, jangan sampai ada gangguan. Kami buat tim koordinasi dan pemulihan supaya cepat (menangani kendala)," kata Ketua Umum APJII Muhammad Arif Angga kepada ANTARA melalui telepon, Minggu.
Kestabilan layanan perlu dijaga di berbagai titik, termasuk di hotel tempat para delegasi menginap selama rangkaian acara puncak G20 di Bali.
Sekitar 40 operator telekomunikasi anggota APJII terlibat dalam penyediaan jaringan telekomunikasi pada KTT G20. Tiap-tiap perusahaan mengutus anggotanya untuk hadir langsung di Bali untuk mengantisipasi kendala.
Tim mitigasi juga termasuk untuk keamanan siber, berjumlah sekitar 5 orang. Menurut Arif, mereka perlu membuat tim keamanan siber untuk mengantisipasi aktivitas para peretas selama perhelatan besar internasional itu.
APJII mengantisipasi berbagai insiden seperti data bocor dan peretasan di situs untuk acara sebesar G20. Asosiasi berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk urusan keamanan siber.
"Sebisa mungkin menghindari hal itu. Oleh karena itu kami siapkan tim mitigasi," kata Arif.
Persiapan APJII untuk jaringan telekomunikasi untuk G20 pekan ini, menurut Arif, sudah selesai, mengingat beberapa acara yang termasuk dalam rangkaian acara G20 sudah dimulai.
Selain KTT G20 pada 15-16 November, beberapa acara engagement group seperti B20 dan L20 masih berlangsung.
Secara tidak langsung, melalui kesiapan telekomunikasi, Indonesia ingin menunjukkan bahwa mereka siap dalam transformasi digital, salah satu isu yang dibahas dalam agenda utama Presidensi G20 Indonesia.
"Bahwa Indonesia siap melakukan transformasi digital dengan ketahanan dan kekuatan infrastruktur digital, terutama dalam jaringan telekomunikasi, khususnya internet," kata Arif.
Acara puncak Presidensi G20 Indonesia, yaitu KTT G20, akan dihadiri para pimpinan anggota G20.(Ant)