Nusantaratv.com - Produsen pakaian ikonik asal Amerika Serikat (AS), Levi Strauss & Co., pada Senin (7/3/2022) mengumumkan mereka menhentikan operasi dan penjualan produknya di Rusia akibat invasi Moskow ke Ukraina.
Perusahaan juga menghentikan investasi di Rusia serta akan menyumbangkan lebih dari US$300.000 atau setara Rp4,3 miliar sebagai respon atas krisis kemanusiaan yang melanda Ukraina.
Krisis di Ukraina juga mendorong semakin banyak pengungsi ke negara-negara di seluruh Eropa Timur, seperti dikutip dari Rferl, Selasa (8/3/2022). "Mengingat gangguan besar yang terjadi di wilayah tersebut, yang membuat bisnis normal tidak dapat dipertahankan, LS&Co untuk sementara menangguhkan operasi komersial di Rusia, termasuk investasi baru apa pun," kata perusahaan dalam pernyataannya.
Levi's bergabung dengan banyak organisasi dan bisnis yang telah menghentikan operasi di Rusia akibat perang, yang telah menyebabkan lebih dari 1,7 juta pengungsi mengalir melintasi perbatasan Ukraina ke negara tetangga seperti Polandia, Hongaria, Rumania, dan Moldova.
Eksodus perusahaan telah melanda berbagai industri di Rusia. Perusahaan pakaian dan ritel lain yang menghentikan operasinya karena invasi Rusia, yakni Puma, H&M, Zara, dan IKEA.