Nusantaratv.com - MG Motor Indonesia memberikan tujuh rekomendasi destinasi yang dapat Anda kunjungi saat melakukan road trip ke Banyuwangi yang dikenal sebagai daerah the sunrise of java.
Perjalanan darat menuju Banyuwangi dapat ditempuh dalam waktu 15-16 jam dari Jakarta melalui tol Trans Jawa saat kondisi lancar. SUV New MG ZS dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin mendapatkan pengalaman berkendara yang dinamis dan nyaman saat menelusuri jalanan di Banyuwangi.
Berikut tujuh destinasi yang dapat Anda kunjungi di Banyuwangi, sebagaimana dikutip melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
1. Sego Tempong Mbok Wah
Nama “sego (nasi) tempong” memiliki arti karena menu kuliner ini menyajikan nasi bersama sambal dadak atau sambal segar dengan rasa pedas yang dapat membuat pengunjung terasa seperti ditampar. Sambal selalu dibuat secara dadakan dengan cita rasa asam segar berasal dari ranti. Sambal juga dilengkapi dengan wangi terasi khas Banyuwangi.
Warung Sego Tempong Mbok Wah berlokasi di Jl. Gembrung No. 220 Glagah, Bakungan. Menuju ke sana mesti melewati jalan dan gang sempit sehingga fitur 360 omni-directional camera dapat membantu untuk melihat situasi di sisi samping saat ingin berbelok atau mundur dari kamera belakang New MG ZS.
2. Taman Nasional Baluran
Gerbang Taman Nasional Baluran berada di Jalan Banyuwangi-Situbondo km 35, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih. Perjalanan menuju sabana dari gerbang kurang lebih sepanjang 12 km. Dengan New MG ZS yang mengusung mesin berkapasitas 1.5 L dengan transmisi otomatis 8 percepatan, membuat perjalanan menuju Taman Nasional ini semakin asyik.
Penantian yang dipisah jarak tersebut terbayar oleh eksotisme hamparan sabana alami yang sangat luas, berlatar belakang Gunung Baluran, berikut banyaknya satwa liar seperti rusa, kerbau, banteng, monyet ekor panjang, merak, hingga ular yang lepas di alam bebas.
3. Pantai Bama
Masih di Taman Nasional Baluran, Pantai Bama terbilang jarang dikunjungi wisatawan, sehingga biota lautnya tumbuh dengan baik serta terumbu karangnya begitu memesona. Di pantai ini, pengunjung bisa menikmati pemandangan hutan bakau, berenang, snorkeling, serta bersantai pada pasir putih.
Ketika tiba saatnya meninggalkan Pantai Bama, pengemudi dapat memanfaatkan fitur Electric i-Max Panoramic Sunroof di New MG ZS untuk terus menikmati jejak pesona pantai itu hingga perlahan mobil kian menjauh menuju destinasi berikutnya.
4. Waroeng Kemarang
Di Waroeng Kemarang, pengunjung bisa menyantap kuliner khas Jawa Timur layaknya di tengah suasana pedesaan Ubud, Bali. Rujak soto, uyah asem, pelasan, sego janganan, pecel itik, kopi lethek, sumping, kucur, dan tentunya sego tempong tersaji di sini, di antara terasering persawahan.
Pemandangan di sini tidak kalah keren dari New MG ZS yang dilengkapi Tomahawk Alloy Wheels pada keempat rodanya, ditambah spoiler belakang yang mempertegas penampilan sporty.
5. Kawah Ijen
Perjalanan menuju kawasan Ijen yang menanjak melewati perkebunan cengkeh semakin nyaman dengan fitur Hill Start Assist dan Hill Descent Control. Kawah Ijen ini berada pada ketinggian 2.368 meter di atas permukaan laut, dan merupakan bagian dari Gunung Ijen, salah satu gunung berapi di Pulau Jawa yang masih aktif.
Dari pos terakhir menuju puncak Ijen, pengunjung dihadapkan kepada trek agak berpasir dan berkerikil yang menanjak sejauh kurang lebih 2 km. Sesampainya di puncak, kemudian kita dibawa menuruni jalur batuan yang cukup curam, kira-kira 1 km, hingga bibir kawah. Kawah Ijen yang berwarna tosca, berikut asap belerangnya, menjadi lukisan alam yang Instagenic buat lokasi foto-foto.
6. Rawon Bik Ati
Waroeng Bik Ati disebut-sebut menyajikan menu rawon paling juara se-Indonesia. Berdiri sejak 1948, resepnya diwariskan turun-temurun dan terjaga keasliannya. Menu utamanya mulai dari rawon empal, rawon babat, rawon buntut, hingga rawon limpa.
Bersantap di warung ini semakin nikmat karena pelanggan MG tidak perlu lagi memikirkan biaya perawatan kendaraan dengan adanya program Gratis inspeksi di 34 titik kendaraan. Rawon Bik Ati berlokasi di Jl. A. Yani No. 83, Bayuwangi.
7. De Djawatan Benculuk
Lokasi ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, sebagai Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hasil pengelolaan hutan milik Perhutani di Banyuwangi bagian selatan. Rata-rata umur pohon trembesi raksasa di sini sudah melebihi 100 tahun.
Lokasi hutan ini pun mudah dijangkau karena dekat dengan jalan raya Benculuk, Banyuwangi Selatan. Dari pertigaan kantor Samsat Benculuk, tinggal berjarak 100 meter ke selatan. Pengelola Hutan De Djawatan Benculuk membuka kawasan ini setiap hari mulai pukul 7 pagi hingga hari menjelang gelap, pukul 5 sore WIB.(Ant)