Nusantaratv.com - Jaringan sosial dan platform video musik asal Tiongkok, TikTok baru-baru ini dikabarkan telah mengambil langkah tegas terkait sejumlah konten video yang berisi upaya diet dan puasa makan berlebihan.
Langkah tegas TikTok terkait konten tersebut disikapi dengan aturan pelarangan serta menghapus satu per satu konten yang kadung di upload oleh para pengguna.
Laman Insidehook sebagaimana Detik.com memberitakan, pihak TikTok akhirnya memutuskan untuk mulai menghapus konten berupa video-video yang menyarankan orang untuk diet, membatasi asupan makanan sampai olahraga berlebihan.
Sebenarnya kebijakan ini mulai dibahas sejak empat bulan lalu, setelah mereka melihat semakin menjamurnya video-video yang bisa membuat pengguna mengalami gangguan makan.
Pada akhir Desember lalu, situs The Wall Street Journal mengunkapkan bahwa TikTok menjadi penyebab utama yang memperparah pengguna remaja mengalami gangguan makan. Ditambah dengan sistem algoritma dari TikTok, yang akan menyuguhkan konten serupa yang pernah disukai pengguna.
Jadi video tentang diet dan membatasi secara berlebihan ini akan selalu muncul di setiap timeline pengguna, yang pernah menyukai atau menonton video tentang diet dan semacamnya.
Setidaknya ada lebih dari ribuan video tentang menurunkan berat badan yang diunggah ke TikTok dalam waktu hitungan minggu saja. Video-video diet ini tak sepenuhnya benar, bahkan banyak yang mempromosikan diet tidak sehat dan berbahaya.
Salah satunya tren 'Corpse Bride Diet', di mana beberapa pengguna TikTok membuat kompetisi jelang Natal. Dengan aturan, orang-orang harus menurunkan berat badan mereka sebanyak mungkin sebelum Natal tiba.
Jika ada yang gagal, mereka akan mengejek orang-orang tersebut karena menyerah untuk menjadi kurus.
"Kalian sadar kan, menyerah dalam waktu seminggu tidak akan membuat perubahan apapun? Kalian sangat menjijikkan, dan memalukan," ungkap salah satu pengguna TikTok yang membuat kompetisi ini.
Menanggapi hal ini, TikTok langsung bekerja keras untuk mengubah algoritma video di sistem mereka. Mereka mulai membatasi video-video tentang makan dan diet yang dianggap berbahaya dan menyebarkan informasi palsu.
Bahkan pihak TikTok mengatakan bahwa mereka sudah menghapus banyak konten video yang mempromosikan gangguan makan, atau eating disorders.
Kini mereka akan lanjut menghapus video-video yang mempromosikan olahraga secara berlebihan, atau mengajarkan orang-orang puasa dalam waktu.
"Kami membuat perubahan ini tentunya dengan konsultasi kepada ahli kesehatan yang menangani kasus gangguan makan, peneliti hingga psikolog. Kami sadar banyak orang yang bisa mengalami pola makan tidak sehat, tanpa memiliki diagnosa gangguan makan," ungkap pihak TikTok dalam salah satu pernyataan mereka.