Nusantaratv.com - Sebagian besar penyakit menular ke manusia merupakan zoonosis. Ini disebabkan virus yang asalnya menulari spesies hewan lainnya, seperti Covid-19.
Mengidentifikasi virus-virus semacam itu, terutama yang berisiko tinggi, dapat sangat meningkatkan prioritas penelitian dan pengawasan. Hal itu berdasarkan temuan penelitian terbaru, seperti dikutip dari Al Arabiya, Senin (4/10/2021).
Penelitian baru, diterbitkan dalam PLOS Biology pekan lalu oleh para peneliti dari Universitas Glasgow, Skotlandia, memungkinkan machine learning kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menggunakan genom virus bisa memprediksi kemungkinan virus hewan akan menginfeksi manusia.
Mengidentifikasi penyakit-penyakit zoonosis ini lebih awal merupakan tantangan besar karena hanya sejumlah kecil dari perkiraan 1,67 juta virus hewan bisa menginfeksi atau menulari manusia.
Para peneliti awalnya mengumpulkan kumpulan data 861 spesies virus dari 36 keluarga ketika mereka pertama kali memutuskan untuk mengembangkan model machine learning yang menggunakan pengurutan genom virus.
Setelah ini, mereka kemudian membangun model machne learning yang menetapkan kemungkinan infeksi manusia saat terpapar virus zoonosis berdasarkan pola dalam genom virus.
Para penulis kemudian menerapkan model berkinerja terbaik untuk menganalisis pola potensi zoonosis yang diprediksi dari genom tambahan yang diambil sampelnya dari berbagai spesies.
"Temuan kami menunjukkan bahwa potensi zoonosis virus dapat disimpulkan secara mengejutkan dari urutan genom mereka," tulis para peneliti.
"Dengan menyoroti virus dengan potensi terbesar untuk menjadi zoonosis, peringkat berbasis genom memungkinkan karakterisasi ekologi dan virologi lebih lanjut untuk ditargetkan secara lebih efektif," lanjut peneliti.
"Temuan ini menambahkan bagian penting pada jumlah informasi yang sudah mengejutkan yang dapat diekstrak dari urutan genetik virus menggunakan teknik AI," kata rekan penulis Simon Babayan.
"Sekuens genomik biasanya yang pertama, dan seringkali satu-satunya, informasi yang kami miliki tentang virus yang baru ditemukan, dan semakin banyak informasi yang dapat kami ekstrak darinya, semakin cepat kami dapat mengidentifikasi asal virus dan risiko zoonosis yang mungkin ditimbulkannya," ungkapnya.
Keterbatasan
Para peneliti mengatakan model tersebut hanyalah langkah pertama dalam mengidentifikasi virus hewan yang berpotensi menginfeksi manusia dan virus yang disorot oleh model tersebut memerlukan konfirmasi uji laboratorium sebelum studi lebih lanjut.
Sementara model ini dapat memprediksi apakah virus dapat menginfeksi manusia, itu hanya salah satu bagian dari risiko yang lebih luas. Tingkat risiko virus zoonosis juga tergantung pada seberapa merusaknya virus tersebut pada manusia, serta kemampuannya untuk menularkan dari satu orang ke orang lain dan kondisi ekologis pada saat menular ke manusia.
"Karena semakin banyak virus yang digambarkan, semakin efektif model machine learning kami dalam mengidentifikasi virus langka yang harus dipantau secara ketat dan diprioritaskan untuk pengembangan vaksin pencegahan," tukas Babayan.