Kebutuhan Penerima Donor harus diketahui Sebelum Pengumpulan Dana

Nusantaratv.com - 30 Januari 2023

Ilustrasi pengumpulan dana dengan donasi
Ilustrasi pengumpulan dana dengan donasi

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - Staf khusus Presiden Republik Indonesia Ayu Kartika Dewi mengatakan sebuah organisasi pengumpulan dana perlu mencari tahu apa kebutuhan target sasaran dan siapa saja pendonor yang dilibatkan agar kegiatan yang dilakukan tepat sasaran dan tujuan yang diinginkan tercapai.

“Harus memikirkan pendonor yang ingin dilibatkan, selama ini jangan-jangan yang difokuskan ke organisasi kita saja, lupa kalau target sasarannya butuh apa,” ucapnya dalam webinar dengan tema “Funding Options: Product, Service and Grants” yang diikuti di Jakarta, Minggu.

Ia menyebut dalam membuat funding atau suatu organisasi pengumpulan dana, harus mempertimbangkan tujuan awal yang dibuatnya organisasi tersebut.

Jika hanya berfokus pada target sasaran dan mengejar pendonor aktif, organisasi tersebut tidak akan berjalan sesuai dengan visi misi awal yang biasanya dimulai dari keresahan hati ingin mencapai suatu cita-cita.

Sedangkan jika hanya berfokus pada tujuan awal, organisasi tersebut tidak akan mendapat profit yang diharapkan karena pandangannya yang terbatas. Sehingga perlu dipikirkan secara matang cita-cita dibentuknya organisasi dan target apa yang ingin dicapai kedepannya, kata Ayu.

Co-Founder toleransi.id ini juga membeberkan langkah-langkah dalam pembuatan suatu organisasi agar tidak ada kesalahpahaman dalam menjalankannya yang dinamakan Cop Gooa.

Pertama harus ditentukan konteksnya, yang artinya keresahan apa yang sedang dialami sekitar. Lalu kedua bisa menentukan objektif atau yang ingin dicapai di masa depan dari keresahan yang dirasakan tersebut.

Ketiga sebuah organisasi harus menentukan bagaimana cara mencapai apa yang direncanakan tersebut, yang disebut prinsipal. Dalam tahapan ini perlu juga dicari tahu batasan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

“Biasanya perdebatan terjadi di dalam organisasi karena belum sepakat tentang batasannya diawal,” ucapnya.

Selanjutnya jika sudah bisa membentuk organisasi dengan tahapan tersebut, maka aktivitas jadi hal harus dilakukan untuk menjalankan program yang diinginkan. Activities atau aktivitas akan menghasilkan output jika bisa dijalankan dengan baik. Harapannya adalah organisasi bisa berjalan melakukan tugasnya.

Selanjutnya hasil dari output tadi adalah outcome yang diharapkan terwujud dan bisa bermanfaat bagi masyarakat dan terwujud juga tujuan akhir dari visi misi dibangunnya sebuah organisasi.

“Kalau sudah menerapkan Cop Gooa di organisasi masing-masing, konflik di dalam organisasi bertengkarnya lebih sedikit karena ada kesepakatan sebelumnya,” ucap Ayu.

Selain Cop Gooa, dalam organisasi juga harus dilaksanakan dengan orang-orang yang tepat yang memegang peranan yang terdiri atas persetujuan pemegang kekuasaan tertinggi, process owner atau orang yang menjalankan tugas, lalu menentukan kontributor atau orang yang memberikan saran atau ide agar tidak terjadi kesalahan dalam membuat keputusan.

Terakhir adalah eksekutor atau eksekusi menjalankan program yang telah disepakati dan inform, yaitu orang yang akan diberitahu terakhir jika program sudah berjalan baik.

“Tools ini akan sangat powerfull kalau mau diklarifikasi sejak awal,” ujarnya.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])