Nusantaratv.com-Umat Hindu di Indonesia akan merayakan Hari Raya Nyepi yang tahun ini jatuh pada Kamis (3/3/2022).
Hari Raya Nyepi adalah perayaan Tahun Baru Isaka atau Tahun Baru Saka, berdasarkan perhitungan kalender Hindu. Penanggalan Isaka dimulai 78 tahun setelah tahun masehi. Pergantian tahun tersebut dirayakan dengan melakukan introspeksi diri dengan cara menyepi.
Perayaan Nyepi sangat identik dengan pawai ogoh-ogoh yang digelar pada malam sebelum Hari Raya Nyepi. Ogoh-ogoh yang berbentuk seperti monster raksasa diarak keliling desa kemudian dibakar sebagai simbol menghanguskan hal-hal buruk yang dapat mengganggu manusia.
Namun sebenarnya ada rangkaian kegiatan lain selain pawai Ogoh-ogoh dalam menyambut dan merayakan Hari Raya Nyepi.
Berikut rangkaian tradisi yang menjadi rangkaian dalam perayaan Hari Raya Nyepi di Bali:
1. Upacara Melasti
Upacara Melasti dilaksanakan dua hari sebelum Nyepi. Dalam upacara ini umat Hindu melakukan persembahyangan di laut maupun danau. Laut dan danau, menurut kepercayaan Hindu, merupakan sumber air suci yang mampu menyucikan berbagai hal kotor dalam diri manusia dan alam.
Sehari setelah Upacara Melasti dilaksanakan Tawur Kesangan. Hari itu dikenal juga sebagai 'Tilem Sasih Kasanga'. Saat Tawur Kesanga, umat Hindu menyiapkan berbagai sesajen atau caru di rumah masing-masing.
2. Pengrupukan atau Mecaru
Pengrupukan yang dilaksanakan berbarengan dengan Tawur Kesanga. Pengrupukan dilakukan dengan menebar nasi Tawur di sekeliling rumah sambil memukul kentongan hingga menimbulkan suara gaduh.
Pengrupukan bermakna sebagai pengusiran Buta Kala yang ada di sekitar tempat tinggal. Di Bali, prosesi Pengrupukan umumnya turut dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh berwujud Buta Kala, yang menggambarkan sifat buruk manusia.
3. Hari Raya Nyepi
Hari Raya Nyepi merupakan puncak dari perayaan. Saat Hari Nyepi
umat Hindu tidak boleh beraktivitas seperti biasa selama 24 jam penuh. Selain itu, mereka juga tidak boleh menyalakan api, bepergian, atau berkegiatan apa pun. Seperti namanya, puncak Hari Raya Nyepi dilaksanakan dalam keheningan. Tujuan dari keheningan ini adalah sebagai bentuk introspeksi atau menyucikan diri dengan melepas semua hal yang berhubungan dengan kehidupan duniawi dalam sehari penuh.
Mereka yang mampu disarankan untuk berpuasa selama 24 jam, tapa, yoga, maupun samadi untuk merenungi dosa-dosa sekaligus menyiapkan diri menyambut tahun baru.
4. Tradisi Ngembak Geni
Setelah Nyepi tradisi dilanjutkan dengan Ngembak Geni. Ini merupakan
tradisi yang menjadi penutup rangkaian Hari Raya Nyepi. Ngembak Geni menjadi waktunya bagi umat Hindu untuk lebih bersyukur, saling maafkan, dan membuka lembaran baru dengan hati yang bersih. Saat Ngembak Geni, umat Hindu akan saling mengunjungi keluarga dan tetangga untuk saling bermaaf-maafan. (dari berbagai sumber)