Nusantaratv.com-Ilmu sains modern mendukung klaim yang menyatakan teh memiliki manfaat bagi kesehatan.
Termasuk data yang dipresentasikan dalam acara Sixth International Scientific Symposium on Tea and Human Health baru-baru ini yang menyatakan meminum true tea atau teh murni bermanfaat bagi fungsi kognitif, kesehatan kardiovaskular, dan banyak lagi.
Studi tersebut membahas hubungan antara konsumsi true tea dan aspek kesehatan tertentu.
Lantas apa yang dimaksud dengan true tea?
Semua teh yang dikategorikan sebagai true tea berasal dari tanaman Camellia sinensis. Ada lima jenis teh murni, yaitu black tea, green tea, oolong tea, white tea, dan dark tea.
Perbedaan kelima jenis teh ini terletak pada tingkat pemrosesan dan tingkat oksidasi daun teh. Teh murni mengandung senyawa alami dengan sifat antioksidan yang disebut flavonoid, serta asam amino L-theanine yang menawarkan manfaat bagi fungsi kognitif.
Sedangkan teh herbal yang menjadi favorit banyak orang seperti teh chamomile atau teh mint, tidak termasuk dalam kategori "true tea".
Para peneliti dan pemimpin di acara simposium melaporkan bukti yang menunjukkan, komponen dalam teh murni terkait dengan banyak hasil positif. Temuan yang paling disorot yaitu manfaat teh murni bagi fungsi kognitif, kardiovaskular, dan sistem kekebalan tubuh.
1. Bermanfaat bagi fungsi kognitif
Menurut para peneliti, data terkait minum teh murni dan hasil kesehatan otak yang positif relatif menjanjikan. Louise Dye, PhD, profesor nutrisi dan perilaku di University of Leeds dan presenter di simposium yang diadakan Tea Council of the USA membagikan data yang menyoroti dua hal. Kedua hal itu adalah efek dari konsumsi teh murni, serta komponen dalam teh yang bermanfaat untuk fungsi kognitif.
Temuan yang diungkap Dye meliputi:
-Uji coba kontrol secara acak menunjukkan konsumsi teh menawarkan manfaat jangka pendek untuk rentang perhatian
-Studi menemukan efek positif dari dosis tinggi L-theanine, dengan dosis rendah kafein, pada performa tugas perhatian
-Teh bermanfaat selama individu mengalami stres
"Ketika mengalami stres atau kelelahan, teh adalah pilihan yang optimal karena memberikan efek yang menguntungkan dalam hal perhatian," kata Dye, mengutip kompascom.
v
Jonathan Hodgson, PhD, profesor di Institute for Nutrition Research di Edith Cowan University menyatakan, diperkirakan 40-50 persen kasus demensia dapat dicegah melalui perubahan pola makan dan gaya hidup lainnya.
Salah satu perubahan pola makan yang disarankan Hodgson adalah meminum true tea. Ia menyebut minum satu sampai dua cangkir teh murni dapat membantu mengurangi risiko demensia dan alzheimer.
2. Menyehatkan jantung
Kebiasaan sederhana seperti meminum teh murni dapat menjaga kesehatan jantung dengan mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Taylor Wallace, PhD, CFS, FACN, profesor di Department of Nutrition and Food Studies di George Mason University mengatakan, teh adalah sumber utama flavonoid dalam diet.
Wallace melaporkan, meminum dua cangkir teh tanpa pemanis per hari berpotensi mengurangi risiko penyakit kardiometabolik (diabetes melitus, hipertensi, gagal ginjal, dsb).
Setiap konsumsi satu cangkir teh per hari dikaitkan dengan fakta berikut:
-Risiko kematian 1,5 persen lebih rendah dari semua penyebab kematian
-Risiko kematian empat persen lebih rendah akibat penyakit kardiovaskular
-Risiko penyakit kardiovaskular dua persen lebih rendah
-Risiko stroke empat persen lebih rendah
3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Studi menyimpulkan, minum teh dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Dayong Wu, MD, PhD, associate lead di Nutritional Immunology Team di USDA Human Nutrition Research Center on Aging menyebut, konsumsi teh memberikan manfaat dalam beragam aspek kesehatan metabolisme dan kekebalan.
Ia menjelaskan, katekin --fitokimia dalam teh hijau-- terbukti membantu melawan patogen dengan mengurangi kemampuan kuman untuk menginfeksi tubuh serta membantu kerja sistem kekebalan.
Manfaat potensial teh hijau dikaitkan dengan sejumlah mekanisme berbeda, mencakup:
-Efek antivirus (menghambat penyerapan virus, penetrasi, fusi membran, dan replikasi di saluran pernapasan bagian atas)
-Efek anti-inflamasi dan anti-oksidatif (mengurangi kerusakan jaringan)