Hepatitis 'Misterius', Menular atau Tidak?

Nusantaratv.com - 11 Mei 2022

Ilustrasi orang tua sedang merawat anaknya yang sakit/ist
Ilustrasi orang tua sedang merawat anaknya yang sakit/ist

Penulis: Andi Faisal | Editor: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Penyakit hepatitis 'misterius' yang pertama kali ditemukan di Inggris, kini telah menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia. 

Penyebaran hepatitis 'misterius' yang terbilang cepat, membuat masyarakat khawatir dan takut. Lantas penyakit hepatitis 'misterius' menular atau tidak?

Sejauh ini Kementerian Kesehatan telah melaporkan 15 kasus dugaan hepatitis, lima di antaranya meninggal dunia.

Untuk diketahui, penyakit hepatitis 'misterius' ini kemungkinan besar disebabkan oleh adenovirus 41 yang menyerang saluran pencernaan, namun sampai saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) hingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih mencari tahu penyebab sebenarnya.

"Sekarang penelitian sudah dilakukan bersama-sama oleh Indonesia bekerja sama dengan WHO dan bekerja sama dengan Amerika dan Inggris untuk mendeteksi secara cepat penyebab penyakit ini," imbuh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Senin (9/5/2022).

"Kemungkinan besar adalah adenovirus strain 41. Tapi ada juga banyak kasus yang tidak ada adenovirus strain 41 ini. Jadi kita masih melakukan penelitian ini bersama-sama dengan Inggris dan Amerika Serikat untuk memastikan penyebabnya," imbuhnya.

Sementara itu, dr Nina Dwi Putri SpA(K) dari Unit Kerja Koordinasi Infeksi Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta orangtua untuk mewaspadai cara penularan hepatitis akut 'misterius'.

Sebab ada dugaan, penyakit ini dapat menular melalui kontak dekat. Karenanya bisa saja anak tertular saat bermain dengan teman.

Selain itu, banyak anak cenderung memasukan suatu benda ke dalam mulut. Itu mengapa penyebaran infeksi lebih sering terjadi di rentang usia anak.

"Hal ini terutama berlaku di antara bayi dan balita yang cenderung menggunakan tangan mereka untuk menyeka hidung atau menggosok mata mereka dan kemudian memegang mainan atau menyentuh anak lain," kata dr Nina Dwi Putri, Senin (9/5/2022).

"Imunisasi adalah cara paling efektif untuk melindungi anak-anak dari berbagai infeksi tertentu," tambahnya.

dr Nina mengimbau apabila anak terlanjur sakit, agar pasien tetap berada di rumah atau rumah sakit demi menghindari penularan semakin meluas. Ia juga mengingatkan orangtua tak membawa anak di kerumunan, terlebih tempat dengan sirkulasi buruk.

Terpisah, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gatro-hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Muzal Kadim juga mengatakan dugaan awal untuk sumber penularan virus tersebut berasal dari fekal oral dan droplet.

Penyebaran virus melalui fekal oral yaitu melalui saluran pencernaan yang ditularkan melalui mulut. Sementara dugaan penularan melalui droplet, merujuk pada Adenovirus. Meskipun demikian, dugaan ini masih membutuhkan informasi lebih lanjut.

"Sampai saat ini masih belum tahu penyebab pastinya... Adenovirus sealam ini adalah virus penyebab diare, sampai sekarang kasus (hepatitis misterius) yang ditemukan di Inggris Raya, Amerika itu ada Adenovirus," kata dr Muzal dalam siaran Instagram IDAI, Selasa (10/5/2022).

"Tapi apakah (Adenovirus) ini sebagai penyebab atau sebagai co-insiden saja, masih ada faktor x yang belum diketahui," tambahnya, mengutip detikcom.

Meski tergolong penyakit menular, masyarakat khususnya anak-anak juga dapat melakukan pencegahan agar tidak terinfeksi hepatitis 'misterius'.

Berikut langkah-langkah pencegahannya:

-Cuci tangan sebelum makan, menggunakan kamar mandi, atau setelah memegang benda apapun
-Keringkan tangan dengan benar, memastikan tidak lembap
-Menjaga kesehatan mulut dengan rutin menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur
-Menjaga etika batuk dengan menutup mulut dan mengenakan masker
-Menutup luka pada kulit dengan plester atau perban agar tetap bersih dan minim risiko infeksi
-Membersihkan permukaan rumah secara teratur, terutama di dapur dan kamar mandi serta area yang disentuh
-Membersihkan buah dan sayuran serta daging secara terpisah karena daging mentah bisa mengkontaminasi sayuran dan buah
-Memasak bahan makanan sampai matang, termasuk telur agar menghindari infeksi bakteri
-Jangan menyimpan makanan kering maupun basah di dalam kamar tidur.


 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close