Nusantaratv.com-Hubungan asmara bisa jadi penyemangat hidup yang memberi energi positif dalam karier dan pekerjaan. Namun sering kali seseorang terjebak dalam perilaku cinta yang berlebih atau biasa disebut love bombing. Hal ini bisa terjadi tanpa disadari.
Seseorang yang terjerumus dalam love bombing berawal ketika dia memanjakan pasangannya sampai akhirnya ia merasa menguasai orang tersebut. Perilaku love bombing akan membuatnya berubah drastis menjadi kasar dan manipulatif.
Perilaku ini berbahaya karena dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang yang menjadi korban love bombing. Perlu diketahui, love bombing merupakan salah satu bentuk pelecehan emosional di mana pelaku menerapkan hukum timbal balik.
Dr. Amelia Kelley, Ph.D, seorang terapis tentang trauma sekaligus penulis buku What I Wish I Knew: Surviving and Thriving After an Abusive Relationship mengatakan love bombing paling sering muncul pada awal suatu hubungan. Tetapi tidak menutup kemungkinan muncul di lain waktu ketika seorang pasangan mencoba untuk mendapatkan kembali kasih sayang.
Awalnya, love bombing terlihat menyenangkan, di mana pasangan Anda akan memberikan perhatian dan kasih sayang yang lebih, misalnya selalu memberikan pujian, mengirimkan bunga, makanan, dan lain-lain. Sampai akhirnya Anda menyadari hubungan Anda mulai berubah.
Menurut Ami Kaplan, seorang Psikoterapis di NYC setiap orang berpotensi melakukan love bombing. Tapi biasanya yang melakukan sikap ini adalah mereka penderita gejala gangguan kepribadian narsistik.
Di awal ketika dia memberikan Anda sesuatu, anda akan merasa berhutang kepadanya. Maka ketika ia memberikan perhatian dan kasih sayang yang berlebih, Anda akan merasa berhutang “kesetiaan” kepadanya.
Orang di dalam hubungan seperti ini biasanya masuk ke dalam perangkap pelecehan. Ketika Anda mulai merasa memiliki hutang kepadanya, ia akan merasa mendapatkan kendali atas diri Anda. Tidak hanya mendapatkan kendali atas pikiran dan hati Anda, tetapi egonya pun meningkat.
Pelaku merasa ketika ia memiliki kendali atas diri Anda, dia dapat meninggalkan hubungan sesuka hatinya dan kembali kapan saja ia mau. Pada tahap ini pun, sifat kasar seperti lontaran hinaan, komentar negatif, dan hal-hal lainnya yang bertujuan untuk Anda mempertanyakan value diri anda mulai terjadi.
Jadi sebaiknya perilaku love bombing harus Anda sadari sejak awal.
Berikut beberapa ciri ciri bahwa pasangan Anda adalah seorang narsistik pelaku love bombing:
Sering Memberikan Hadiah
Pelaku love bombing biasanya memberikan hadiah yang berlebihan, seperti mengirimkan Anda hadiah buket bunga atau membeli tiket pesawat mahal untuk liburan. Ia ingin anda menerima pemberiannya dan menolak jawaban "tidak". Beberapa hal itu memang tidak terlihat berbahaya, namun sikap tersebut dilakukan untuk memanipulasi Anda agar berpikir bahwa Anda berhutang sesuatu kepadanya.
Sering Memberikan Pujian
Pujian memang menyenangkan, namun ketika pujian itu datang terus-menerus sepertinya perlu dipertanyakan. Sama halnya dengan ungkapan cinta yang disampaikan setiap waktu, bisa jadi perasaan mereka tidak tulus.
Beberapa kalimat yang sering dilontarkan, antara lain “I love everything about you,” “I’ve never met anyone as perfect as you,” “You’re the only person I want to spend time with". Kalimat kini memang tidak terlihat berbahaya, tetapi penting untuk mempertimbangkannya lebih luas dari keseluruhan perilaku seseorang.
Menginginkan Perhatian Penuh
Mereka biasanya ingin Anda hanya fokus kepada dirinya, bahkan bisa sampai membombardir Anda dengan panggilan telepon dan pesan. Ia mau anda membalas pesannya dengan cepat dan bisa jadi marah atau tidak senang ketika anda menghabiskan waktu dengan orang selain dirinya.
Menginginkan Komitmen dan Menyebut Bahwa Dirinya Adalah Soulmate
Pelaku love bombing terlalu bernafsu dalam suatu hubungan, tidak jarang mereka membahas rencana masa depan seperti menikah dan tinggal bersama meskipun Anda baru saling kenal. Ia juga bisa meyakinkan Anda bahwa kalian berjodoh menggunakan kalimat-kalimat manipulatifnya. (dari berbagai sumber)