Nusantaratv.com-Cabai ternyata bukan sayuran, melainkan masuk dalam kategori buah bersama tomat dan paprika yang berada di bawah genus Capsicum.
Di Indonesia sendiri terdapat beberapa jenis cabai seperti cabai rawit dan cabai merah. Wajar kalau kemudian mayoritas masyarakat Indonesia sangat menyukai cabai. Dan boleh jadi karena tingginya permintaan atas komoditas ini, seringkali harganya melonjak sampai angka fantastis. Pada akhir tahun 2021 lalu harga cabai rawit merah bahkan sempat tembus Rp100 ribu lebih per kilogram. Hampir menyamai harga daging sapi!
Umumnya, cabai dikonsumsi setelah diolah bersama rempah-rempah lainnya menjadi sambal. Rasanya yang pedas memberi sensasi kenikmatan tersendiri bagi yang mengkonsumsi. Sampai ada ungkapan 'Kalau Engga Pedas, Engga Nampol Rasanya'.
Bahkan kini sedang tren 'adu pedas'. Semakin pedas sambal atau bumbu yang di ada dalam sebuah produk kuliner maka akan semakin menantang bagi konsumen. Kemudian menjamur lah kuliner dengan tagline 'Sambel Setan' hingga 'Pedas level sekian'.
Saking pedasnya sambal atau bumbu yang digunakan bisa bikin lidah seperti terbakar. Dan tak sedikit yang kemudian mengalami sakit perut.
Menariknya, meski sering menyebabkan sakit perut, namun cabai sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan.
Selama tidak dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, cabai memiliki manfaat untuk kesehatan pencernaan. Itu karena cabai memiliki kandungan yang disebut capsaicin.
Ketika capsaicin masuk ke dalam pencernaan, saraf-saraf yang ada di saluran pencernaan akan menghasilkan anandamide.
Anandamide adalah senyawa kimia yang membantu mengurangi inflamasi alias peradangan, termasuk yang sering terjadi akibat tukak lambung serta penyakit Crohn.
Selain itu, cabai juga memiliki kandungan karbohidrat, protein, dan sedikit lemak yang turut melengkapi nutrisi cabai.
Bukan hanya menjaga kesehatan pencernaan khususnya lambung, cabai juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan lainnya.
Berikut beberapa manfaat lain dari mengkonsumsi cabai yang dirangkum dari berbagai sumber.
Meringankan Rasa Sakit
Cabai merangsang pelepasan hormon endorfin di dalam tubuh yang dapat berperan sebagai pereda rasa sakit alami.
Zat capsaicin dalam cabai kemudian bekerja sama dengan reseptor rasa sakit. Kemudian muncul sensasi panas dari cabai yang membantu ujung saraf berhenti mengirim sinyal sensasi rasa sakit.
Itu sebabnya, kini ada obat oles atau krim dengan kandungan capsaicin yang digunakan untuk membantu mengatasi nyeri sendi serta cedera.
Menurunkan Berat Badan
Caranya, masukkan cabai ke dalam menu harian Anda. Karena zat capsaicin dalam cabai diyakini dapat membakar lemak dan energi tubuh lebih cepat.
Menjaga Kadar Gula Darah
Kandungan capsaicin dalam cabai berpotensi menurunkan kadar gula darah.
Capsaicin yang bersifat antidiabetik dipercaya memberi efek positif bila dikonsumsi oleh pasien diabetes tipe 1.
Mengurangi Risiko Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Kandungan vitamin B6, asam folat, kalium, dan beta-karoten yang terdapat pada cabai, dapat membantu terhindar dari serangan jantung.
Vitamin B dapat mengurangi kadar homosistein yang berpotensi merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke serta serangan jantung.
Menurunkan Risiko Kanker
Cabai bisa menurunkan risiko kanker karena kandungan antioksidannya yang tinggi, antara lain vitamin C, lutein, dan beta-karoten.
Antioksidan telah terbukti mampu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Diketahui, paparan radikal bebas yang berlebihan merupakan salah satu pemicu kanker.
Melancarkan Pernapasan
Cabai dapat membantu melebarkan saluran napas di paru-paru. Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi penderita asma.
Selain itu, vitamin A pada cabai juga bisa menurunkan risiko radang paru-paru yang terjadi akibat merokok. Karena asap rokok mengandung benzopyrene yang menghancurkan vitamin A dalam tubuh.
Menjaga Kesehatan Mata
Boleh jadi belum banyak yang tahu bahwa cabai bermanfaat menjaga kesehatan mata.
Ini berkat kandungan lutein yang ada di dalam cabai, terutama cabai hijau yang sering Anda jumpai saat makan gorengan.
Lutein bermanfaat untuk mencegah kerusakan mata akibat penuaan, seperti katarak dan degenerasi makula.