Dinkes DKI: Pancaroba Sebabkan Imunitas Turun Karena Kelembaban Udara

Nusantaratv.com - 18 Oktober 2022

Ilustrasi lansia terkena flu (Shutterstock)
Ilustrasi lansia terkena flu (Shutterstock)

Penulis: Supriyanto

Nusantaratv.com - Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama, MKM mengatakan, musim pancaroba (peralihan) membuat imunitas menurun karena faktor kelembaban udara dan cuaca.
 
“Kondisi ini mempengaruhi dari segi imunitas manusia,  kita bisa terpengaruh menjadi menurun, dari segi agent itu memudahkan berbagai kuman untuk masuk ke dalam tubuh,” ucapnya dalam diskusi secara daring yang diikuti di Jakarta, Selasa.
 
Ia menjelaskan, penurunan imunitas ini mengakibatkan sering munculnya penyakit flu dan batuk, khususnya pada anak.
 
Menurunnya angka penyebaran COVID-19, menurutnya juga turut menjadi faktor penyebab turunnya imunitas manusia pada bakteri dan virus yang menyebar lewat udara. Sehingga antibodi dalam tubuh seakan ‘berkenalan’ kembali dengan virus yang sudah ada.
 
“Makin banyak orang yang keluar rumah nggak pakai masker, makin nyampur, alhasil kita dapatlah berbagai virus-virus yang selama ini udah diam, terus datang, ‘kenalan’ lagi sama kita, antibodi kita kurang siap sehingga jadi lebih berat,” ucap Ngabila.
 
Ngabila meminta masyarakat untuk jangan menyepelekan virus influenza penyebab batuk dan flu ini dengan selalu memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir, menjaga jarak dan memastikan sirkulasi udara di ruangan baik.
 
“Jagalah ventilasi udara di sekolah tetap baik terutama di indoor. Jadi kita menjaga sirkulasi udaranya baik. Kalau lagi makan bersama pastikan jarak minimal satu meter atau satu setengah meter, lalu juga ruangan dibuka kaca pintu secara lebar,” ucapnya.
 
Vaksinasi lengkap juga wajib dilakukan untuk mencegah keparahan termasuk pada long covid (gejala covid berkepanjangan) dan deteksi dini penyakit penyertanya.
 
Karena virus influenza bisa menyebabkan timbulnya penyakit penyerta lainnya yang bisa lebih parah seperti gagal ginjal akut misterius yang kebanyakan disebabkan oleh flu dan demam.
 
“Vaksinasi influenza juga mengurangi keparahan dari dampak COVID-19, untuk yang kelompok rentan seperti lansia, tenaga kesehatan bisa dilakukan vaksin influenza,” tambahnya.
 
Jika didapati anak atau anggota keluarga demam, batuk maupun flu, segera periksakan ke dokter sebagai pencegahan awal. Untuk penanganan di rumah, bisa menggunakan obat penurun panas atau kompres air untuk menurunkan suhu tubuh.
 
“Kalau demam normalnya 36,5 sampai 37,5 (derajat). Di atas 38 kita harus cukup worry (khawatir),” ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close