Cuma Sekali Suntik, Begini Efek Samping Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson

Nusantaratv.com - 15 April 2022

Vaksin covid-19 Johnson&Johnson/ist
Vaksin covid-19 Johnson&Johnson/ist

Penulis: Andi Faisal | Editor: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Vaksin covid-19 Johnson & Johnson (J&J) bisa menjadi pilihan bagi anda yang ingin melakukan vaksin primer. Sama halnya dengan vaksin primer yang lain vaksin J&J juga memiliki efek samping.

Perlu diketahui, vaksin Johnson & Johnson mengandung sel virus yang dimodifikasi, tetapi bukan virus penyebab covid-19. Virus yang dimodifikasi ini disebut viral vector. Viral vector tidak dapat mereplikasi diri, sehingga tidak dapat menyebabkan covid-19. Viral vector ini memberikan instruksi kepada sel-sel dalam tubuh untuk membuat respons imun.

Respons imun ini membantu melindungi seseorang dari penyakit covid-19 di masa mendatang. Setelah menghasilkan respon imun, tubuh akan membuang semua bahan-bahan yang tidak lagi dibutuhkan. Proses ini merupakan bagian dari fungsi tubuh.

Sesuai ketentuan, hanya masyarakat yang berusia 18 tahun ke atas yang bisa mendapatkan vaksin Johnson & Johnson.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), efek samping vaksin Johnson & Johnson meliputi:

-Rasa sakit di area suntikan
-Kemerahan di kulit
-Pembengkakan di bekas suntikan
-Kelelahan
-Sakit kepala
-Nyeri otot
-Panas dingin
-Demam
-Mual

Umumnya, efek samping ini dapat terjadi dalam satu atau dua hari setelah mendapatkan vaksin. Tak perlu khawatir, karena  ini adalah kondisi yang normal bahwa tubuh sedang membangun sistem perlindungan dan akan hilang dalam beberapa hari.

Berdasarkan hasil uji klinis, vaksin J&J/Janssen memiliki efektivitas sebesar 66,3% untuk mencegah infeksi covid-19. Vaksin Johnson & Johnson tercatat memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dalam mencegah rawat inap pasien dan kematian akibat COVID-19.

Berbeda dengan jenis vaksin covid-19 lainnya, untuk vaksin primer vaksin Johnson & Johnson hanya sekali disuntikan. 

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menegaskan bahwa penerima vaksin Johnson & Johnson dianggap sudah melengkapi vaksinasi lengkap, meski hanya dengan satu dosis. Jadi, penerima vaksin J&J langsung bisa menerima booster.

Untuk vaksin booster, penerima vaksin J&J disarankan menggunakan vaksin Moderna. Karena kombinasi vaksin J&J dengan vaksin booster Moderna mampu meningkatkan titer antibodi netralisasi sebanyak 12,99 kali. (dari berbagai sumber)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

Berita Terkait
Nusantara TV-1732010616
Nusantara TV-1731858132
Nusantara TV-1731668204
x|close