Dihadiri lebih dari 10.000 pengunjung dengan rekor penjualan senilai delapan juta USD di tahun 2021, pameran kali ini diharapkan dapat menindaklanjti pembeli potensial yang telah dikenalkan dengan kenikmatan kopi Indonesia sebelumnya.
Indonesia masih memiliki potensi yang demikian besar, karena saat ini baru 3% pasar kopi Turki dikuasai Indonesia.
Sebagai salah satu acara yang menjadi penjuru dunia perkopian baik kawasan Eropa, Timur Tengah dan Afrika, Coffex ke empat kali ini dihadiri juga oleh pelaku industri kopi Turki dan wilayah Eropa, seperti eksporter, pengelola coffee shop, trader, petani, coffee roasters, pengusaha kopi, barista, asosiasi kopi, penikmat kopi, pengamat kopi, wartawan, blogger, termasuk masyarakat umum, Pavilion Indonesia mengusung tema, "Indonesian Coffee: The Heaven of Specialty Coffee."
"Kami melihat Turki sebagai pasar yang sangat potensial. Turki telah terbukti sebagai negara yang perekonomiannya tetap hidup bahkan di masa tersulit selama pandemi. Untuk itulah kami berniat akan terus mendukung UMKM Indonesia yang ingin masuk ke pasar Turki," cetus Alkiko Yukimasari, selaku pemilik Marmara Id.
Serius menggarap pasar Turki, Marmara ID akan segera membuka kantor representasi, toko produk Indonesia juga restoran Indonesia di kawasan Uskudar, Istanbul.
Bagi para pemilik usaha yang tertarik untuk bergabung bersama Marmara ID, nantikan segera peluncuran Marmara ID di Istanbul segera.