Nusantaratv.com - Hari-hari belakangan pasca pandemi Covid-19 melandai, jalanan di jantung ibu kota negara, Sudirman - Thamrin ramai oleh ABG yang datang dari daerah penyangga, khususnya wilayah Citayam, Bojong Gede dan Depok, Jawa Barat.
Para ABG asal Citayam itu berdatangan ke jalan Sudirman dengan menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL) yang langsung turun di Stasiun Sudirman. Dari situ mereka kemudian berkumpul di Dukuh Atas yang jaraknya berdekatan.
Di Taman Dukuh Atas itulah, mereka yang semula hanya berkumpul, swafoto dan lain-lain, menjadi sorotan khususnya bagi orang yang acap melintas di jalan utama ibu kota tersebut.
Keberadaan ABG Citayam tadi, bahkan sempat menuai komentar dari sejumlah pejabat, salah satunya datang dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Nama ABG Citayam dan sekitarannya itu semakin luas terdengar bahkan viral di media sosial, karena aksi-aksi mereka yang menyita perhatian. Mulai dari gaya berpakaian mereka yang begitu fashionable, kendati harganya tak mahal-mahal begitu.
Bahkan yang lebih menakjubkan, para ABG yang berdatangan itu kemudian mendapat julukan dengan sebutan nama area bergengsi di jalan Sudirman yakni SCBD (Sudirman Citayam Bojong Gede Depok).
Semakin populer, satu per satu kisah pribadi anak SCBD itu dikulik sejumlah media, hingga dikenal seantero nusantara.
Keberadaan mereka pun seakan tak selesai sampai disitu. Baru-baru ini sebuah gelaran ala-ala fashion show anak-anak Citayam kembali memagut perhatian publik.
Pada Sabtu malam (16/72022), kawasan Dukuh Atas dipenuhi kerumunan muda-mudi SCBD yang sedang asyik menyaksikan ajang catwalk Citayam Fashion Week untuk pertama kalinya, dengan menjadikan sebuah zebra cross atau marka penyebrang jalan di Sudirman sebagai runaway fashion.
Cuplikan video catwalk ABG Citayam Fashion Week itu pun viral. Sebuah video yang diunggah akun TikTok @syaslash pada Sabtu (16/7/2022), memperlihatkan dua orang pemuda ´Citayam Fashion Week´ yang mengenakan outfit menarik dan berjalan catwalk layaknya model fashion papan atas.
¨Jujur kalian keren,¨ tulis akun TikTok tersebut.
Lalu bagaimanakah sejarah nama Citayam itu? Berikut ulasannya yang dikutip dari berbagai sumber.
Di masa lalu Citayam adalah sebuah kampung yang bertetangga dengan Kampung Cipayung. Dari mana nama asal Citayam belum diketahui secara pasti. Ada yang menyebut Citayam dari dua suku kata, Cit berasal dari peuncit dan Ayam berati ayam.
Dalam bahasa Sunda jika digabungkan menjadi Pameuncitan Ayam yang dalam bahasa Melayu berartinya pemotongan ayam.
Bahkan ada yang sekenanya menyebut, kata Citayam diambil dari nama Ci dan Ayam yang artinya adalah Sungai Ayam.
Berdasarkan peta ‘Tjipajoeng: herzien in de jaren 1899-1900’ yang diterbitkan oleh Topographisch Bureau pada 1901, sudah disebutkan nama Citayam yang ditulis dengan Tjitajam.
Menurut peta tersebut, area Citayam meliputi kampung Bojong, Pondok Terong, Rawa Geni, Ratu Jaya, Pabuaran, dan Citayam (Tjitajam) sendiri. Kemudian, Kampung Citayam dengan beberapa kampung lain yang berdekatan dibentuk menjadi sebuah desa, yang diberi nama Desa Citayam.
Kampung Citayam terletak di sisi Barat Kali Pesanggrahan dan di sisi Timur (masih menjadi daerah ulayat Kampung Citayam) terdapat landhuis yang menjadi lokasi rumah tuan tanah dan bangunan-bangunan untuk kegiatan usahanya.
Tuan tanah ini memiliki tanah pemilikan pribadi (tanah partikelir) yang bertetangga dengan tanah-tanah partikelir yang lainnya, yaitu Landhuis Depok, Cilangkap, Sawangan, Ciseeng, dan Bojong Gede.
Dengan memperhatikan posisi tanah partikelir yang berada di hulu Kali Pesanggarahan ini, maka sebenarnya Kampung Citayam, Desa Citayam bersama dengan semua desa (kini kelurahan) yang menjadi bagian dari Kecamatan Cipayung adalah termasuk land yang kemudian disebut Landhuis Citayam.
Disebut Landhuis Citayam karena landhuisnya berada di wilayah (tanah) Kampung Citayam. Saat itu area (landhuis) Citayam merupakan wilayah yang termasuk Residentie (Provinsi) Batavia (Jakarta), Afdeeling (Kabupaten) Buitenzorg (Bogor), District (Kewedanaan) Paroeng.
Sekarang area ini berada di Kecamatan Cipayung, Kota Depok. Kecamatan ini terdiri dari Kelurahan Pondok Terong, Ratu Jaya, Pondok Jaya, Cipayung, dan Cipayung Jaya. Pada 1999 lima desa ini (yang kini telah berstatus kelurahan) dipisahkan dari Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor dan menjadi bagian Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.
Kemudian pada 2011 lima desa ini menjadi Kecamatan Cipayung. Sedangkan, Desa Citayam dimekarkan dengan desa induk bernama Desa Citayam, sedangkan desa pemekaran bernama Desa Raga Jaya. Untuk Kampung Citayam, merupakan bagian dari Desa Raga Jaya, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor.
Cukup rumit memang, karena ini tak lepas dari pemekaran Depok menjadi kota mandiri terpisah dari Kabupaten Bogor. Sejak era kolonial, Citayam merupakan daerah penghasil karet yang tersohor.
Di landhuis Citayam terdapat rumah tuan tanah dan properti lainnya, termasuk pabrik penggilingan karet. Pusat kegiatan tanah partikelir ini berada di dua lokasi. Untuk rumah pemilik atau tuan tanah lokasinya berada di sisi barat pinggir setu (danau kecil) yang disebut Setu Citayam.
Sedangkan pabrik penggilingan, gudang dan tempat para pekerja lokasinya berada di sebelah Barat Setu.