Nusantaratv.com-Tak hanya pandemi covid-19, kini dunia juga dihadapkan pada wabah yang disebut hepatitis 'misterius'. Penyakit berbahaya ini pertama kali ditemukan di Inggris dan kini telah menyebar berbagai negara termasuk Indonesia.
Hepatitis 'misterius' berbeda dengan hepatitis umumnya. Sejauh ini belum diketahui pasti penyebab hepatitis 'misterius'.
Lalu, apakah anak yang sudah divaksin hepatitis masih bisa terinfeksi hepatitis 'misterius'?
Menurut Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr dr Muzal Kadim, SpA(K), vaksin hepatitis yang saat ini diberikan kepada anak-anak hanya melindungi dari virus hepatitis A dan B. Vaksin tidak mencegah hepatitis yang bukan disebabkan oleh keduanya.
"Vaksin yang kita lakukan adalah vaksin hepatitis B yang diberikan sesuai schedule mulai bayi baru lahir, lalu berikutnya diulang 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, sesuai rekomendasi. Itu hepatitis B," jelas dr Muzal, Sabtu (7/5/2022).
"Lalu hepatitis A juga ada vaksinnya mulai umur 1 tahun, diulang lagi 2 kali diulang lagi setelah 6 bulan sampai 1 tahun," imbuhnya.
"Untuk hepatitis C, D, dan E, itu belum ada. Apalagi kalau sekarang ini yang non A, non B, non B yang sekarang ini belum diketahui, otomatis vaksinnya belum diketahui," tegas dr Muzal
Sesuai ketentuan yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia WHO, Kementerian Kesehatan RI dalam edarannya menyebut ada tiga kriteria kasus hepatitis akut misterius.
Ketiganya adalah:
Konfirmasi:
Saat ini belum diketahui
Probabel:
Seseorang dengan hepatitis akut (virus non-hepatitis A, B, C, D, E) dengan AST (aspartat aminotransferase) atau ALT (alanin aminotransferase) lebih dari 500 IU/L, berusia kurang dari 16 tahun (sejak 1 Januari 2022)
Epi-link alias kontak erat:
Seseorang dengan hepatitis akut (virus non-hepatitis A, B, C, D, E) dari segala usia yang memiliki hubungan epidemiologis dengan kasus yang dikonfirmasi sejak 1 Januari 2022.
(dari berbagai sumber)