Ajakan Untuk Tidak Membuang Biji Buah Ke Tempat Sampah

Nusantaratv.com - 15 September 2022

Biji buah Pepaya
Biji buah Pepaya

Penulis: Supriyanto

Nusantaratv.com - Pagi ini di grup WhatsApp muncul ajakan yang meminta kepada kita semua sehabis makan buah untuk tak membuang bijinya ke tempat sampah. Disarankan biji buah-buahan tersebut dicuci lalu dikeringkan (di bawah sinar matahari), setelah itu dibungkus dengan kertas koran dan menyimpannya.

Ketika kita berjalan-jalan dan menemukan lahan kosong terbuka, baik di jalan desa, atau pinggir jalan raya, kita bisa membuang biji-bijian tersebut. Diharapkan ketika musim hujan tiba, biji-biji ini dapat berkecambah dengan mudah. Biji-bijian ini akan tumbuh menjadi pohon dan akan menghasilkan buah yang dapat kembali dikonsumsi oleh manusia.

Biji Buah Labu

“Pemerintah Thailand telah mempromosikan hal ini kepada semua warganya selama beberapa tahun terakhir. Jika dengan tindakan sederhana ini, kita dapat menyumbang satu pohon saja setiap musim bagi dunia kita, misi kita untuk menghijaukan dunia ini akan berhasil.” “Mari kita warga Indonesia juga bergabung dengan Thailand dalam inisiatif cemerlang ini untuk menyebarkan kelimpahan di alam dengan cara yang sederhana namun efektif, dan berkontribusi kembali bagi generasi kita berikutnya,”  demikian kutipan dalam pesan di grup WhatsApp tersebut.

Memang himbauan yang datang dari grup WhatsApp ini belum dipastikan kebenarannya apakah benar dilakukan di Thailand. Namun, menanam kembali biji buah yang kita makan memang cukup efektif untuk menambah jumlah pohon yang makin berkurang. 

Koordinator dan penggagas Laskar Hijau, A’ak Abdullah Al-Kudus, sependapat dengan hal ini. “Pelajaran pertama di Laskar Hijau yaitu kalau makan buah, bijinya jangan dibuang. Tancapkan ke tanah, atau disemai di plastik bekas yang diisi tanah atau kompos,” ucapnya seperti dikutip nusantaratv.com dari Kompas.com.

“Saya tidak percaya pada orang yang bilang pecinta lingkungan kalau belum pernah merawat pohon sejak dari biji,” tambahnya. Memang butuh lama untuk sebuah biji tumbuh, tergantung pada jenis buahnya, Tapi, cara ini tetap memberi kontribusi besar untuk lingkungan kita. “Paling cepat tiga tahun, tetapi bagaimanapun juga ini juga berkontribusi pada lingkungan,” tambah A’ak Abdullah Al-Kudus.

Biji buah Matoa

Sebagai organisasi konsevasi alam yang berfokus pada gerakan menanam pohon atau penghijauan dengan kosep hutan setaman, “Laskar Hijau” di bawah pimpinan pria asal Lumajang, Jawa Timur ini, juga kerap mengkampanyekan hal ini. 

“Kami sudah sering mengkampanyekan gerakan agar tak membuang biji buah yang dimakan ini di sekolah-sekolah dan dikalangan pendaki gunung,” tambahnya. Menurutnya, menyebar biji menjadi pohon adalah cara mudah yang kerap diabaikan. “Ini semudah mempsoting status di medsos tetapi efeknya besar untuk lingkungan,” tutupnya.
 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])