Nusantaratv.com-Pandemi covid-19 telah menyebabkan banyak orang tidak bisa memeluk orang yang mereka cinta. Memeluk dan berpelukan menjadi salah satu hal yang sangat dirindukan banyak orang saat ini.
Kondisi ini memicu banyak orang antusias untuk berpartisipasi dalam riset psikologi tentang efek positif berpelukan.
Dalam setahun terakhir beberapa penelitian juga menghasilkan wawasan baru tentang apa artinya pelukan dan manfaatnya bagi setiap orang.
Berikut sejumlah wawasan baru tentang manfaat penting dari berpelukan:
1. Mengurangi Hormon Stres
Manfaat berpelukan terhadap penurunan tingkat stres menjadi fokus studi yang
dilakukan oleh peneliti Aljoscha Dreisoerner dari Goethe University di Frankfurt, Jerman.
Dalam penelitiannya para ilmuwan tidak hanya mencari tahu bagaimana dipeluk oleh orang lain dapat mengurangi stres, tetapi juga apakah memeluk diri sendiri juga memiliki efek positif yang sama.
Sebanyak 159 responden diuji Trier Social Stress Test (TSST) atau metode induksi stres standar di mana orang-orang stres diuji dengan melakukan wawancara kerja palsu. Untuk mendapatkan hasil riset yang komprehensif sampel air liur para partisipan juga diuji. Ini bertujuan untuk mengukur
kortisol (hormon stres penting) dalam tubuh mereka.
Para partisipan kemudian menjalani tiga kondisi berbeda. Ada yang dipeluk selama 20 detik oleh asisten ilmuwan, ada yang memeluk diri sendiri selama 20 detik, dan ada yang tidak menerima pelukan.
Hasilnya, partisipan dalam kondisi berpelukan dan berpelukan sendiri menunjukkan kadar kortisol yang lebih rendah daripada mereka yang berada dalam kondisi tidak berpelukan.
Kesimpulannya, dipeluk oleh orang lain dan bahkan memeluk diri sendiri bisa mengurangi efek negatif dari stres.
2. Membantu Suasana Hati Menjadi Lebih Baik
Mayoritas orang akan setuju bahwa berpelukan memiliki efek positif pada suasana hati.
Lalu pertanyaannya apa yang sebenarnya yang membuat pelukan bisa memengaruhi suasana hati kita?
Studi dan penelitian Anna L. Dueren di University of London, Inggris dan timnya berfokus pada pertanyaan tentang apa yang memengaruhi efek pelukan pada suasana hati.
Dalam studi tersebut, 45 wanita memeluk rekan peneliti selama satu detik, lima detik, atau 10 detik dan melaporkan bagaimana rasanya pelukan itu. Di akhir studi ditemukan bahwa pelukan lima detik dan 10 detik dinilai lebih menyenangkan daripada pelukan satu detik.
Kesimpulannya, pelukan yang optimal dan bisa membuat suasana hati kita menjadi lebih baik harus berlangsung setidaknya selama lima detik.
3. Membuat Lansia Lebih Sehat
Studi yang dilakukan Tia Rogers-Jarrell dari School of Kinesiology and Health Science di York University di Toronto, Kanada mencari tahu efek positif berpelukan bagi kesehatan kelompok lanjut usia (lansia).
Penelitian ini memberikan kontribusi penting untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang peran pelukan dalam fase kehidupan yang berbeda.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 20.000 orang yang berusia 65 tahun ke atas. Hasilnya, lansia yang sering mendapatkan pelukan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menunjukkan tingkat kesehatan diri yang lebih tinggi daripada yang jarang dipeluk.
Menariknya, secara statistik efek positif berpelukan tetap signifikan setelah para peneliti melibatkan banyak faktor pengaruh potensial seperti status hubungan, pendapatan, penyakit kronis, dan banyak lainnya.
Ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara pelukan dan kesehatan, sehingga para lansia yang menerima pelukan setidaknya beberapa kali merasa lebih sehat daripada mereka yang tidak. (dari berbagai sumber)