Nusantaratv.com - Para ilmuwan melakukan penelitian terkait orang-orang yang pernah mendengar suara maupun bisikan dari orang yang telah meninggal.
Hal itu ternyata berkaitan erat dengan pengalaman spiritual serta pengalaman mereka di masa kecil, seperti dikutip dari Science Alert, Senin (1/11/2021).
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan awal tahun ini, kecenderungan terhadap halusinasi pendengaran semua terjadi lebih kuat dalam media clairaudient yang digambarkan sendiri dibandingkan populasi umum.
Temuan ini dapat membantu para peneliti untuk lebih memahami halusinasi pendengaran yang mengganggu dan menyertai penyakit mental seperti skizofrenia. Pengalaman Spiritualis Clairvoyance dan Clairaudience merupakan pengalaman invidu dalam melihat atau mendengar sesuatu tanpa adanya stimulus eksternal, dan dikaitkan dengan roh orang mati.
Secara khusus, peneliti ingin lebih memahami mengapa sejumlah orang dengan pengalaman pendengaran melaporkan pengalaman Spiritualis, sementara yang lain merasa lebih tertekan, dan menerima diagnosis kesehatan mental.
"Spiritualis cenderung melaporkan pengalaman pendengaran yang tidak biasa ini, dimulai sejak kecil dan kemudian dapat mereka kendalikan," jelas psikolog Peter Moseley dari Northumbria University di Inggris ketika studi tersebut pertama kali dirilis.
"Memahami bagaimana ini berkembang penting karena dapat membantu kita memahami lebih banyak tentang pengalaman mendengar suara yang menyedihkan atau tidak terkendali," lanjutnya.
Moseley dan koleganya psikolog Adam Powell dari Durham University di Inggris merekrut dan mensurvei 65 media clairaudient dari Serikat Nasional Spiritualis Inggris.
Mereka juga melibatkan 143 populasi umum melalui media sosial, untuk menentukan apa yang membedakan pengalaman spiritualis dengan masyarakat umum ketika mereka mendengar suara orang mati.
Secara keseluruhan, 44,6 persen Spiritualis melaporkan mendengar suara setiap hari, dan 79 persen mengatakan pengalaman itu adalah bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Dan, populasi umum lainnya melaporkan sebesar 31,7 persen mendengar suara-suara itu dari dalam kepala mereka sendiri.
Dibandingkan dengan populasi umum, para Spiritualis melaporkan kepercayaan yang jauh lebih tinggi pada paranormal dan cenderung tidak peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentang mereka.
Para Spiritualis memiliki pengalaman mendengar roh orang meninggal pertama mereka pada usia rata-rata 21 tahun. Para peneliti mencatat mereka biasanya tidak pernah mendengar tentang spiritualisme sebelum pengalaman pertama mereka.
Sedangkan pada populasi umum, tingkat penyerapan yang tinggi juga sangat berhubungan dengan kepercayaan mereka kepada paranormal dan kerentanan halusinasi.
"Temuan kami mengatakan banyak tentang 'belajar dan kerinduan'. Bagi peserta kami, prinsip Spiritualisme tampaknya masuk akal baik dari pengalaman masa kecil yang luar biasa maupun fenomena pendengaran yang sering mereka alami," terang Powell.
"Tetapi semua pengalaman itu mungkin lebih disebabkan oleh kecenderungan atau kemampuan awal tertentu daripada sekadar percaya pada kemungkinan menghubungi orang mati," tambahnya.
Disarankan adanya penelitian lanjutan untuk mengeksplorasi berbagai konteks budaya agar lebih memahami hubungan antara penyerapan, kepercayaan, dan pengalaman spiritual aneh dari bisikan orang yang sudah meninggal ini.