Tak Banyak yang Tahu, Ukraina Berjasa Besar dalam Lahirnya WhatsApp

Nusantaratv.com - 13 Maret 2022

Jan Koum pendiri WhatsApp/ist
Jan Koum pendiri WhatsApp/ist

Penulis: Andi Faisal | Editor: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Siapa yang tak memakai media sosial WhatsApp (WA) saat ini, khususnya di Indonesia? Jawabannya mayoritas masyarakat Indonesia adalah pengguna WA. 

Sejak diluncurkan pada 2009, WA kini menjelma menjadi media sosial paling populer di dunia dengan miliaran pengguna. 

Tapi boleh jadi tak banyak tahu jika Ukraina memiliki peran besar dalam lahirnya WA. Bahkan boleh dibilang tanpa Ukraina tak akan ada WA. Kenapa begitu?

Karena salah satu pendiri WhatsApp, Jan Koum, adalah kelahiran Ukraina. Meski Jan Koum menciptakan WA di Amerika Serikat, namun dia tumbuh di Ukraina. Bahkan kabarnya Jan Koum tetap memegang kewarganegaraan Ukraina di samping AS.

Jan Koum lahir pada 24 Februari 1976 di dekat Kyiv. Ketika itu, Ukraina masih bagian dari Uni Soviet dengan nama Ukrainian Soviet Socialist Republic.

Walau ayah Jan Koum seorang manajer konstruksi tapi ekonomi mereka bisa dibilang pas-pasan. Sebagai keturunan Yahudi, mereka menghadapi situasi yang sulit akibat gejolak politik di Ukraina. 

Hingga akhirnya Jan Koum dan ibunya berimigrasi ke Mountain View, Amerika Serikat. Jan Koum berusia 16 tahun saat memutuskan meninggalkan Ukraina. Langkah itu dilakukan untuk menghindar dari karena gejolak politik dan gerakan anti Yahudi yang semakin besar di Ukraina.

Rencana ayahnya untuk menyusul tak kesampaian. Sang ayah meninggal dunia pada 1997. Tinggal berdua dengan ibunya di negeri orang membuat Jan Koum harus menghadapi kondisi hidup yang sulit. Keduanya berjibaku untuk memenuhi kebutuhan hidup di AS. Sang ibu bekerja sebagai pengasuh bayi sedangkan Jan Koum bekerja membersihkan toko.

Namun penghasilan yang mereka dapat tetap saja tak cukup untuk membiayai seluruh kebutuhan hidup di AS. Alhasil, mereka hidup dengan makanan subsidi dan tinggal di apartemen yang juga dibiayai pemerintah AS. 

Jan Koum harus menghadapi cobaan berat setelah sang ibu didiagnosa kanker dan meninggal dunia di tahun 2000.

Hidup sebatang kara di negeri orang tak membuat Jan Koum terpuruk. Ia terus berjuang untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Saat berusia 18 tahun Jan Koum tergerak untuk belajar networking komputer secara otodidak. Dia juga bergabung dengan klub hacker berjuluk w00w00.

Berkat ketekunannya Jan Koum semakin piawai di bidang networking komputer. Dia kemudian mendapat kesempatan bekerja di perusahaan teknologi informasi Yahoo. Di perusahaan ini dia bertemu dengan Brian Acton.  

Jan Koum dan Brian Acton kemudian sepakat untuk mendirikan media sosial WhatsApp pada 2009. Kolaborasi mereka mendulang sukses besar. Jan Koum yang dulu harus bekerja sebagai penyapu toko dan hidup dari subsidi pemerintah AS, kini memiliki harta berlimpah. Jan Koum sendiri telah mundur dari WA beberapa tahun lalu. (dari berbagai sumber) 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])