Simak Nih Girls! 6 Perubahan pada Tubuh Wanita setelah Kehilangan Keperawanan

Nusantaratv.com - 12 April 2022

Ilustrasi sepasang kekasih/ist
Ilustrasi sepasang kekasih/ist

Penulis: Andi Faisal | Editor: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Perawan adalah kata yang bisa memiliki banyak definisi, tergantung pola pikir dan sudut pandang individu masing-masing. Ada yang menganggap perawan adalah wanita yang belum pernah berhubungan seksual (masih gadis), ada pula yang mengindentikkan perawan dengan keutuhan selaput dara.

Selaput dara adalah organ tipis yang terletak di bagian dalam vagina. Pada dasarnya, selaput dara sudah memiliki lubang dan memang tidak tertutup rapat. Apabila ada benda yang masuk ke dalam vagina, maka lubang tersebut akan robek menjadi lebih besar, bahkan bisa mengeluarkan darah.

Selaput dara atau hymen merupakan lapisan kulit sangat tipis yang berada sekitar 1 hingga 2 sentimeter dari bibir vagina. Fungsinya adalah untuk menyaring kotoran agar tidak langsung masuk ke vagina.

Padahal, selaput dara tidak ada hubungannya dengan aktivitas seks.

Kehilangan keperawanan dalam konteks robeknya selaput dara akibat berhubungan seks memang akan menyebabkan beberapa perubahan pada tubuh wanita.

Berikut enam perubahan yang terjadi pada tubuh wanita setelah kehilangan keperawanan akibat berhubungan seks: 

1. Perubahan Hormonal

Berhubungan seks dapat menyebabkan otak melepaskan hormon perasaan senang yang disebut endorfin, dopamin, dan oksitosin.

Hormon ini dikenal dapat mengurangi stres dan membuat perasaan dan emosi menjadi lebih bahagia. Selain itu, hormon ini juga meningkatkan ikatan dan rasa percaya pada pasangan hubungan seksnya.

2. Payudara Menjadi Kencang

Saat wanita aktif secara seksual, payudara mungkin menjadi lebih kencang dan lembut.

Hal ini karena hubungan seksual menyebabkan jaringan payudara membengkak, sedangkan gairah dapat meningkatkan aliran darah ke payudara sehingga lebih kencang.

3. Peningkatan Sensivitas Puting

Seks juga dapat meningkatkan sirkulasi darah di sekitar payudara dan areola, yang dapat membuat puting lebih sensitif dari sebelumnya.

Proses yang dikenal sebagai vasokongesti ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah vaskular, membuat puting menjadi sensitif dan juga menyebabkan labia serta klitoris membesar.

4. Perubahan pada Vagina

Bukan vagina menjadi kendur, tetapi terjadinya elastisitas pada dinding vagina. Elastisitas dinding vagina ini berkembang pesat, menjadi lebih fleksibel dari sebelumnya.

Klitoris juga akan membesar, yang memastikan bahwa hubungan seksual berikutnya tidak terlalu menyakitkan dan lebih menyenangkan.

5. Klitoris dan Rahim Tahu Bagaimana untuk Merespons

Akan ada perubahan dalam cara klitoris dan rahim merespons. Karena rahim dan klitoris menjadi lebih terbiasa dengan seks, dua bagian ini akan menyesuaikan dan akan menjadi lebih naluriah.

Klitoris dan rahim akan berkontraksi dan mengembang saat tubuh bergairah secara seksual dan akan kembali normal saat tidak terangsang lagi.

6. Kulit Bercahaya

Berhubungan seks untuk pertama kalinya mungkin memiliki manfaat tersendiri, terutama jika menyangkut kulit. Semua ini berhubungan dengan hormon bahagia yang dilepaskan.

Hormon ini membantu tubuh menjadi rileks dan pada akhirnya meningkatkan kesehatan kulit. Selain itu, karena sirkulasi darah meningkat selama hubungan seksual, ini mungkin memiliki efek bercahaya pada kulit. (dari berbagai sumber)
 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])