Nusantaratv.com - Selain dimensi spiritual, berpuasa juga memiliki hikmah bagi kesehatan.
Saat berpuasa proses metabolisme tubuh kita akan mengalami perubahan. Begini perubahan yang terjadi pada tubuh saat berpuasa menurut sains.
Tubuh bakal memasuki mode puasa ketika usus selesai menyerap nutrisi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Momentum ini terjadi selang 8 jam setelah tubuh terakhir dipasok asupan.
Perlu diketahui, dalam kondisi normal, glukosa adalah sumber energi utama tubuh. Sumber energi ini disimpan di organ hati dan otot. Ketika puasa dan cadangan glukosa habis, tubuh bakal memanfaatkan lemak sebagai sumber energi cadangan. Proses transisi atau perubahan penggunaan energi (metabolisme) glukosa menjadi lemak selama puasa terjadi secara lembut atau tidak serampangan.
Ketika banyak lemak yang dibakar sebagai sumber tenaga, praktis berat badan sampai kadar kolesterol lebih terkontrol. Selain itu, proses metabolisme ini juga membuat puasa bermanfaat untuk mengendalikan kadar gula darah dan tekanan darah.
Beberapa hari setelah puasa, perubahan metabolisme ini membuat kadar endorfin dalam darah meningkat. Imbasnya, orang yang berpuasa bakal merasa lebih bahagia dan kondisi kesehatan mentalnya lebih baik. Berbagai perubahan tubuh saat puasa ini bisa memberikan manfaat positif bagi kesehatan, asalkan kita tekun mengonsumsi asupan bergizi seimbang dan minim lemak jahat saat sahur dan berbuka.
Selain tak makan, selama puasa mulai sahur hingga berbuka juga tidak boleh minum.
Namun, tubuh kita sudah dirancang cukup cerdas untuk menghemat air agar tidak dehidrasi.
Tubuh tidak dapat menyimpan air. Namun, organ ginjal bakal bekerja menghemat air sebanyak mungkin. Caranya dengan meminimalkan air keluar dari tubuh lewat urine. Meskipun sudah dihemat, setiap orang yang berpuasa tetap bakal kehilangan cairan secara bertahap ketika buang air, atau lewat kulit saat berkeringat. Karena itu, ketika cuaca panas dan waktu puasa lebih lama, orang yang menjalani ibadah puasa bakal merasakan dehidrasi ringan. Tanda-tanda tubuh mengalami dehidrasi ringan saat puasa di antaranya sakit kepala, agak lemas, dan susah konsentrasi.
Kendati tubuh dehidrasi ringan, namun penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
Untuk mengatasi kondisi dehidrasi ringan yang terjadi saat puasa, disarankan segera meminum cairan yang cukup. Selain minum, setelah buka puasa Anda juga dianjurkan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung cairan. Di antaranya sup, sayur, dan buah-buahan.
Kekurangan cairan saat puasa juga bisa menyebabkan sembelit atau susah buang air besar. Agar perubahan metabolisme tubuh saat puasa tidak menimbulkan gangguan kesehatan, disarankan untuk menjaga pola makan dan kebutuhan cairan. (dari berbagai sumber)