Sembilan Formasi Awan Indah yang Langka

Nusantaratv.com - 05 April 2023

Aneka Jenis Awan di langit
Aneka Jenis Awan di langit

Penulis: Supriyanto

Nusantaratv.com - Tahukah kamu ada berapa jenis awan di langit? Mungkin hanya sebagian orang saja yang mengetahui jenis-jenis awan, dan sebagian besar orang hanya mengetahui awan yang berada di atas langit tanpa mengetahui jenis-jenisnya. 

Awan merupakan salah satu lukisan langit yang berasal dari butir-butir air kemudian mengkristal di dalam atmosfer bumi. Hal ini bisa terjadi karena adanya proses pengembunan dan pemadatan uap air yang ada di udara setelah mereka berada pada titik jenuhnya.

Mengapa awan yang terlihat dari bawah seperti gumpalan kapas? Mengapa awan berwarna putih?

Dari yang sangat halus hingga yang berbahaya, langit di planet kita ternyata diliputi oleh awan-awan yang aneh. Dikutip dari bbc.com, berikut 9 jenis awan yang bergelantung di atas langit kita berdasar bentuknya.

1. Lenticularis

Diberi nama sesuai dengan kehalusan dan penampakannya yang oval, awan altocumulus lenticularis (foto atas) dipercaya menjadi satu penjelasan yang logis tentang fenomena penampakan benda terbang aneh (UFO). Bentuk yang menakutkan ini biasanya tampak di puncak-puncak gunung.

Awan ini terbentuk ketika aliran udara yang melintas di atas gunung stabil dan lembab. Ketika aliran udara naik ke puncak dan mendingin, kelembaban udara mengembun dan membentuk awan di atas gunung.

Awan ini terlihat cukup mengerikan karena seakan-akan melayang-layang di tempat, meskipun angin berhembus cukup stabil.

 

2. Nacreous

Nacreous di kala senja.

Mereka adalah jenis awan yang paling langka dan paling tinggi di Bumi, namun spesimen yang berwarna warni ini menyimpan keindahan sekaligus keburukan.

Mereka termasuk tipe awan stratospheric polar, yang memainkan peran utama dalam penghancuran kimia di lapisan ozon.

Dinamai dari bahasa Prancis “nacre” yang berarti “ibu dari mutiara”, awan ini terbentuk dekat dengan kutub di musim dingin ekstrim.

Ketika suhu udara turun di bawah -83 derajat celsius, sedikit kelembaban di stratosfer kering di baliknya terkondensasi menjadi gumpalan awan ringan yang mengandung kristal es.

Karena awan terbentuk di ketinggian di atas 15.000 meter, Matahari tetap menerangi mereka bahkan ketika –dari sudut pandang orang dari permukaan Bumi- Matahari sudah berada di bawah cakrawala.

Kristal air tersebar dan mengurai sinar, membuat awan bercahaya dengan irisan warna yang mirip dengan fajar atau senja.

Awan nacreous memicu reaksi kimia yang mengubah chlorofluorocarbons (CFC) menjadi klorin yang menghancurkan ozon.

.

3. Asperitas

Awan Asperitas

Awan Asperitas sangat tidak biasa, hingga baru dikenali secara resmi pada Juni 2015. Ini adalah jenis awan baru yang ditemukan dalam jangka waktu 50 tahun terakhir. Mereka terdiri dari gelombang yang gelap dan semrawut yang menggelung dan jatuh sembarangan di langit.

Pada 2008, Gavin Pretor-Pinney dari Komunitas Pecinta Awan mengajukan awan jenis baru. Para anggota komunitas ini mengirim foto-foto “awan tanpa nama” dengan bentuk mirip gelombang air di laut. Pretor-Pinney mengusulkan nama asperatus, yang berarti “yang kasar” atau “gelisah.”

Pada Juni 2015, nama yang sedikit dimodifikasi menjadi kata benda itu secara resmi diterima oleh Atlas Awan Internasional, yang merupakan bagian dari Organisasi Meteorologi Dunia - sistem referensi yang digunakan pakar meteorologi di seluruh dunia.

Para ilmuwan kini ingin mengetahui bagaimana awan ini terbentuk. Mereka biasanya terlihat di dataran Amerika Utara.

 

4. Gelombang Kelvin-Helmholtz

Gelombang Kelvin-Helmholtz.


Satu dari formasi paling langka dan paling singkat. Awan yang berbentuk ombak ini adalah bahan buruan para pecinta awan. Awan jenis ini bisa tampak di mana saja di dunia dan di lapis atmosfer mana saja, tetapi hanya berlangsung beberapa menit saja sebelum akhirnya menghilang tanpa jejak.

Pola gelombang yang unik ini terbentuk ketika udara hangat berhembus di atas udara yang lebih dingin, lebih padat di lapisan yang lebih lamban.

Seperti penjelasan yang diungkap fisikawan William Kelvin dan Hermann von Helmholtz, perbedaan kecepatan dan kepadatan dari udara ini menyebabkan tarikan ketika bertemu, memproduksi semacam lekukan di batas antara keduanya.

Meskipun indah, atmosfer yang bergelombang ini adalah tanda bahwa udara sangat tidak stabil dan dapat membahayakan pesawat.

 

5. Awan badai supersel

Awan badai supersel di Nebraska.


Supersel adalah jenis badai yang paling tidak biasa, karena umumnya hujan badai terbentuk dari awan cumulonimbus.

Namun kekuatan destruktif supersel ini cukup besar, kedua setelah badai.

Apa yang membedakan mereka dari badai biasa adalah aliran angin ke atas yang berputar terus-menerus (dikenal dengan mesocyclone), yang membuat badai bisa bertahan selama berjam-jam.

Supersel dapat menghasilkan angin berbahaya, hujan es seukuran bola tenis dan banjir bandang. Semua tornado berhubungan dengan supersel, meskipun tidak semua supersel menghasilkan tornado.

 

6. Langit Ikan Kembung

Awan Cirrocumulus membentuk gugusan seperti ikan kembung.

Awan yang terbentuk tinggi di langit ini mirip sisik ikan kembung, dan ketika sore, sinar matahari memberi barisan awan kemilau keperakan.

Awan tipis yang memuat kristal es ini adalah pertanda perubahan. Mereka terbentuk dari sejumlah kecil uap air di udara.

Awan cirrocumulus jenis ini dapat menjadi indikator bahwa ada aliran udara hangat yang naik dan mengalir keluar dari badai dikejauhan.

 

7. Mammatus

Awan Mammatus di atas Nebraska.


Awan Mammatus berbentuk bulat yang seakan menggantung di langit. Nama mereka berasal dari bahasa Latin mamma, yang berarti “payudara”, dan mereka dapat berjajar sejauh ratusan mil.

Pada dasarnya, mammatus adalah awan terbalik yang terbentuk dari kantong udara dingin dan lembab yang tenggelam.

 

8. Virga

Awan Virga, di atas gurun di Negara Bagian Utah, AS.


Bukan termasuk klasifikasi awan, tetapi menjadi semacam “fitur tambahan”. Virga terbentuk ketika hujan atau salju mulai turun tetapi menguap atau tersublim.

Virga terlihat seperti langit yang dipenuhi oleh ubur-ubur dengan sulur menjuntai mereka yang tersapu oleh angin.

Virga - yang berarti “poros” atau “cabang” - sering terlihat dengan berbagai macam awan. Ketika muncul bersama awan suram seperti Nimbostratus, mereka memberikan kesan awan yang melesat dari tanah.

Virga sering terlihat di daerah gurun, di mana curah hujan cepat menguap di udara hangat dan kering di lapisan bawah awan.

9. Lubang Fallstreak


Awan Fallstreak

Lubang Fallstreak terjadi pada lapisan awan cirrocumulus atau altocumulus, yang tetesan kecilnya jauh lebih dingin dari titik beku air.

Meskipun suhu dingin, tetesan ini tetap berbentuk cair karena kurangnya “benih” partikel es untuk tumbuh. Tanpa benih partikel ini, tetesan harus didinginkan di bawah -40° C sebelum akhirnya membeku.

Ketika sebuah pesawat melewati lapisan awan, udara yang dilewati di sekitar sayap atau baling-baling akan mengembang dan mendingin, membuat tetesan sekitarnya spontan membeku. Setelah kristal kecil pertama terbentuk, tetesan di sekitarnya mengikuti sehingga kemudian jatuh.

Turunnya kristal-kristal es itu meninggalkan lubang bulat di lapisan awan, yang mengembang cepat. Lubang Fallstreak dapat melebar hingga 50km hanya dalam satu jam.

Seperti awan lenticular, mereka sering dikira UFO, tetapi bisa dibilang awan ini terlihat paling dramatis saat matahari terbenam, ketika mereka tampak seperti luka yang menganga di angkasa.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])