Sekelumit Tentang Ukraina yang Pernah jadi Bagian Uni Soviet dan Kini Ingin Dihancurkan Rusia

Nusantaratv.com - 28 Februari 2022

Sebuah apartemen di Ukraina hancur  akibat serangan rudal Rusia/ist
Sebuah apartemen di Ukraina hancur akibat serangan rudal Rusia/ist

Penulis: Andi Faisal | Editor: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Perhatian dunia kini tertuju ke Ukraina. Pasalnya negara yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet ini tengah dibombardir oleh tentara Rusia setelah keluarnya perintah Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Dunia mengutuk serangan militer Rusia yang dimulai pada Kamis (24/2/2022) dan mendukung Ukraina. 

Para analis politik global menyebut serangan militer ke Ukraina dipicu oleh konflik perebutan wilayah di semenanjung Krimea dan kedekatan Ukraina dengan NATO. 

Ukraina yang merdeka pada 1991 pasca bubarnya Uni Soviet sesungguhnya memiliki kedaulatan untuk menentukan aspirasi politik globalnya. Tapi Rusia melihatnya sebagai sebuah aksi pembangkangan terhadap dominasi Beruang Merah atas seluruh negara dan wilayah bekas Uni Soviet.

Tak gentar dengan ancaman dan tekanan yang dilancarkan Putin, Presiden Ukraina Volodymyr Oleksandrovych Zelensky tetap pada sikapnya untuk melawan Rusia. 

Zelensky juga menolak tawaran Amerika Serikat untuk mengevakuasinya agar terhindar dari serangan Rusia. Namun Zelensky yang dulunya seorang penulis skenario, aktor dan sutradara film dengan tegas menolak tawaran Pemerintah AS. 

"Yang kami butuhkan senjata, bukan tumpangan," tegas Zelensky menolak tawaran evakuasi dari AS. 

Zelensky yang memimpin Ukraina sejak 2019 mendapat dukungan penuh dari rakyatnya. Bahkan rakyatnya bangga pada Zelensky yang tak ciut dengan kekuatan besar yang dimiliki Rusia.
 
44,13 juta penduduk Ukraina (berdasarkan sensus 2020) telah berikrar akan bertempur hingga titik darah penghabisan melawan tentara Rusia yang menginjak tanah mereka. Mayoritas penduduk Ukraina beragama Katolik Ortodoks. Adapun mata uang negara ini adalah Hryvnia.  

Seluruh rakyat Ukraina siap angkat senjata melawan Rusia. Bahkan seorang Miss Ukraina Anastasiia Lenna yang sehari-hari bergelut dengan lipstik dan peralatan hias lainnya kini rela latihan mengangkat senjata untuk membela harkat dan martabat bangsanya melawan invasi Rusia. 

Ukraina adalah sebuah negara di Eropa Timur yang berbatasan dengan Rusia di timur dan timur-laut; Belarus di barat-laut; Polandia dan Slowakia di barat; Hongaria, Rumania, dan Moldova di barat-daya. 

Negara asal pesepakbola legendaris Andriy Shevchenko ini merupakan negara terbesar di Eropa dengan total wilayah seluas 603.628 km persegi yang membentang dari Rusia di timur ke Polandia di barat, dengan Laut Hitam membentang di sepanjang perbatasan selatannya. Luas Ukraina ini hampir tiga kali ukuran Inggris dan mengalahkan negara terbesar kedua, Prancis, dengan 50.000 km persegi.

Saat masih menjadi bagian dari Uni Soviet, Ukraina pernah mengalami musibah besar akibat ledakan reaktor nuklir Chernobyl yang terjadi pada 26 April 1986. 

PLTN Chernobyl terletak di Pripyat, Ukraina. Total isotop radioaktif yang dilepaskan dari kecelakaan tersebut 30 kali lebih tinggi dibandingkan ledakan bom atom di Hiroshima, Jepang, pada 1945.

Meski baru merdeka pada 1991, namun Ukraina memiliki jejak sejarah yang cukup tua. Mengutip World Atlas, Ukraina memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang luar biasa. Negara ini memiliki enam warisan budaya dan satu Situs Warisan Dunia UNESCO alami. Banyak dari kota-kotanya memiliki sejarah panjang dan pusat-pusat bersejarah yang terpelihara dengan baik. Gereja-gereja yang indah memenuhi kota. Ukraina juga memiliki banyak kastil dan benteng yang menjadi salah satu pengingat kejayaan negeri tersebut di masa silam.

Ukraina juga dikenal sebagai salah satu negara produsen biji bunga matahari terbesar di dunia. Dengan luas total lahan pertanian bunga matahari 20.271 km persegi.

Hal menarik lainnya dari Ukraina, negara ini  mengklaim diri sebagai pihak yang pertama kali menciptakan kedai kopi Eropa yang berdiri pada tahun 1680-an.

Sementara itu, memasuki hari kelima invasi Rusia ke Ukraina terdengar kabar baik. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, akhirnya bersedia berunding dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Zelensky mengatakan pertemuan ini akan dilakukan di sekitar perbatasan antara Ukraina dengan Belarus. Pihaknya menyebut tidak ada syarat khusus terkait dengan terlaksananya pertemuan itu.

Semoga melalui pertemuan tersebut Ukraina dan Rusia bersepakat untuk mengakhiri kontak senjata. Karena biar bagaimanapun perang akan merugikan kedua belah pihak, khususnya warga Ukraina. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close