Nusantaratv.com - Petugas pemadam kebakaran Prancis, Jonathan Vero, melakukan aksi tak biasa. Dia berlari sambil membakar dirinya tanpa oksigen demi memecahkan rekor dunia.
Mengenakan pakaian pelindung, Jonathan berlari 272,25 meter saat dilalap api, memecahkan rekor sebelumnya yakni 204,23 meter. Dengan melakukan aksi menantang maut tersebut, pria berusia 39 itu berhasil memecahkan rekor lari sprint dengan tubuh terbakar sejauh 100 meter tanpa oksigen, dengan waktu 17 detik.
Melansir Guinness World Records (GWR), Jumat (30/6/2023), pencapaian Jonathan itu mengalahkan rekor sebelumnya yang membukukan waktu 7,58 detik. Kedua rekor tersebut sebelumnya dipegang oleh Antony dari Inggris.
New record: The fastest full body burn 100 m sprint without oxygen - 17 seconds by Jonathan Vero (France)
— Guinness World Records (@GWR) June 29, 2023
Jonathan also set the record for the farthest distance ran in full body burn during this attempt at 272.25 metres! 🔥 pic.twitter.com/J0QJsPNkPf
Meskipun banyak mungkin tidak berpikir bila ada banyak orang yang rela membakar diri untuk memecahkan rekor dunia, mereka akan terkejut. Rekor lari membakar seluruh tubuh jarak terjauh tanpa oksigen sangat kompetitif dan telah berpindah tangan tujuh kali sejak 2009.
Jonathan berlari tiga kali lebih jauh dari Keith Malcolm (Inggris) ketika dia pertama kali mencetak rekor ini 14 tahun lalu. Selain menjadi petugas pemadam kebakaran, Jonathan juga seorang stuntman profesional.
Dia mengatakan dirinya "selalu memiliki hasrat kepada api", dan dia "tidak pernah berhenti bermain dengannya" sejak dia masih kecil". Jonathan membagi waktunya antara memadamkan api dan menyalakan pertunjukan api, di mana dia melakukan hal-hal seperti menyulap api, memakan api, dan "obor manusia" atau membakar seluruh tubuhnya.
Dia mencoba rekor ini karena dia suka mendobrak batas, dan dia ingin "membuka pintu rekor dunia guinness yang terkenal". Dia juga ingin membuktikan pada dirinya sendiri jika dia bisa "selalu melangkah lebih jauh" sebagai seniman api. Jonathan menghabiskan tiga bulan untuk mempersiapkan rekor larinya, melatih "ketahanan, daya ledak, dan pernapasannya".
Upaya resmi berlangsung di kampung halamannya di Haubourdin, Prancis, karena dia ingin melakukannya di "kota yang melihat saya tumbuh dewasa", di jalur atletik yang sama yang dia latih selama masa mudanya.
"Pertunjukan ini memiliki banyak arti bagi saya, untuk pekerjaan saya sebagai petugas pemadam kebakaran dan untuk orang-orang yang melatih saya dan menyaksikan saya tumbuh," ujar Jonathan.
Mencapai gelar Guinness World Records merupakan impian masa kecil Jonathan. "Saya berusaha setiap hari untuk mewujudkannya," ungkapnya.
Namun, Jonathan tidak berniat berhenti di sini. "Saya masih memiliki banyak hal untuk dicoba dan banyak rekor yang harus diraih," tukasnya.