Nusantaratv.com - Umat Kristen menyembah Yesus Kristus yang dipercaya telah menebus umat manusia dari dosa dengan mengorbankan dirinya di salib, peristiwa ini setiap tahun akan dihayati dan diperingati oleh Umat Kristiani.
Sebelum Yesus bangkit pada hari ketiga yang diperingati sebagai Hari Paskah atau Minggu Paskah, ada tri hari suci yang merupakan perjalanan kisah pengorbanan Yesus Kristus.
Hari pertama pada rangkaian tri hari suci tersebut adalah Kamis Putih yang pada tahun ini jatuh pada tanggal 6 April 2023.
Apa itu Kamis Putih?
Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Susetyo menjelaskan, Kamis Putih merupakan peringatan perjamuan terakhir yang dilakukan Yesus Kristus kepada murid-muridNya.
“Kamis Putih memperingati perjamuan terakhir yang dilakukan Yesus Kristus kepada murid-muridNya, sekaligus membasuh kaki mereka,” jelasnya seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (6/4/2023).
Yesus tahu bahwa dirinya akan disalibkan untuk menggenapi firman Bapa, maka sebagai momen terakhir bersama para murid, Yesus mengadakan perjamuan terakhir, momen ini identik dengan pembasuhan kaki yang dilakukan oleh Yesus kepada para murid.
Sejarah Kamis Putih
Menurut buku ‘Kamus Sejarah Gereja’ (2004) oleh Frederiek Djara Wellem, asal-usul perayaan Kamis Putih telah dimulai sejak abad ke-4. Pada hari itu, ekaristi dirayakan dua atau tiga kali.
Kemudian sejak tahun 1956, Kamis Putih dirayakan di gereja-gereja Katolik Roma.
Kamis Putih termasuk dalam tri hari suci yang terdiri dari Kamis Putih atau White Thursday, Jumat Agung, dan Sabtu Sunyi.
Makna Kamis Putih
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa Kamis Putih adalah peringatan akan momen perjamuan terakhir Yesus dengan muridNya yang terjadi pembasuhan kaki di momen tersebut.
Dalam hal ini, Yesus melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang Guru. Makna Kamis Putih terlihat melalui tata gerak membasuh kaki, yang menyimbolkan sebuah teladan untuk rendah hati dan siap menjadi ‘hamba’ yang mau melayani orang hina sekalipun.
Yesus mengajarkan, seorang pemimpin adalah seorang yang mau melayani, sehingga ia membasuh kaki murid-muridNya.
Yesus juga mengajarkan kesetiaan kepada Bapa dengan tidak melarikan diri dari penyaliban yang sebenarnya sudah ia ketahui.
Di kesempatan itu pula, Yesus menyerahkan diri seutuhnya. Dia dikisahkan membagikan roti dan anggur sebagai lambang tubuh dan darah-Nya.
Sumber: sonora.id