Pecahkan Rekor Dunia, Wanita Australia Lari Selama 107 Hari

Nusantaratv.com - 10 Desember 2022

Pelari wanita asal Australia Erchana Murray-Bartlett berhasil memecahkan rekor dunia lari maraton terpanjang selama 107 hari berturut-turut. (Instagram @tip_to_toe)
Pelari wanita asal Australia Erchana Murray-Bartlett berhasil memecahkan rekor dunia lari maraton terpanjang selama 107 hari berturut-turut. (Instagram @tip_to_toe)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Pelari wanita asal Australia Erchana Murray-Bartlett berhasil memecahkan rekor dunia lari maraton terpanjang selama 107 hari berturut-turut.

Dia bahkan berencana melanjutkan pemecahan rekor dunianya tersebut dengan berlari selama 150 hari berturut-turut. Demikian dikutip dari United Press International (UPI), Sabtu (10/12/2022).

Wanita berusia 32 tahun tersebut diketahui telah berlari maraton sejauh 26,2 mil atau 42,1 kilometer (km) setiap harinya sejak Agustus lalu yang dimulai di Cape York, Queensland, Australia, dan mengakhiri 107 hari pada 3 Desember lalu.

Hingga namanya tercatat di Guinness World Record (GWR) untuk lari maraton wanita berurut-turut. Dia memecahkan rekor dunia milik pelari wanita asal Inggris Kate Jayden yang berlari selama 106 hari berturut-turut.

Murray-Bartlett menyebut proyek larinya ini sebagai 'Tip to Toe 2022', ketika dia mulai berlari di Cape York, Queensland, dan berencana menyelesaikan lari maraton berikutnya selama 150 hari berturut-turut di Port Melbourne, Victoria, Australia.

"Pinggul, kaki, dan punggung saya sakit. Saya juga merasa sedikit lelah secara emosional setelah mencapai rekor Minggu lalu, tantangannya sekarang adalah terus berjalan, dan saya senang melihat apa yang dapat dilakukan tubuh saya," ujar Murray-Bartlett.

Lebih lanjut, Murray-Barlett mengatakan, dia ingin dia berlari untuk meningkatkan kesadaran akan keadaan buruk satwa liar Australia. "Kami memiliki beberapa satwa liar yang ikonik secara global, namun Australia adalah pemimpin dunia dalam hilangnya keanekaragaman hayati. Kami memiliki hampir 500 hewan asli yang saat ini berada dalam daftar terancam punah. Jumlah ini meningkat delapan persen sejak 2016," tukas Murray-Barlett. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close